Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 4 Guru Asing Diduga Lakukan Kejahatan Seksual di JIS

Kompas.com - 09/06/2014, 18:38 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Laporan baru terkait kasus pencabulan di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) mengindikasi pelaku adalah oknum guru. Setelah dilakukan penyelidikan, terduga pelaku mengerucut kepada empat orang guru berkewarganegaraan asing.

"Yang diduga ada empat orang karena kami kroscek dari hasil pemeriksaan saksi korban maupun tersangka yang ada sebelumnya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno, Senin (9/6/2014).

Sebelumnya diberitakan, orangtua dari siswa TK JIS melaporkan bahwa putranya, DA (6), menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh gurunya.

"Dasar penetapan empat orang tersebut keterangan saksi, lalu pemeriksaan medis (korban)," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, polisi telah mengirimkan surat kepada pihak Imigrasi agar menunda pemulangan kepada oknum guru tersebut. "Imigrasi telah disurati orang-orang yang diduga sebagai pelaku," ujarnya.

Seperti diketahui, pihak Imigrasi akan mendeportasi 20 guru yang menyalahi izin tinggal. Mereka dipulangkan sejak Jumat (6/6/2014). Guru-guru tersebut akan dipulangkan ke negara masing-masing, di antaranya ke Amerika Serikat, Australia, dan Afrika Selatan.

Dwi Priyatno menolak mengungkap identitas keempat guru yang diduga terlibat dalam kasus kejahatan seksual tersebut karena masih dalam proses penyelidikan. "Selama belum ditetapkan sebagai tersangka, kami belum menyebutkan inisial," ujar Dwi.

Laporan dengan korban DA ini merupakan yang kedua. Kejahatan seksual di TK JIS sebelumnya dialami oleh AK (6). Dalam kasus pertama ini, polisi menetapkan enam tersangka. Mereka adalah petugas kebersihan yang merupakan pegawai alih daya di sekolah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com