Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Prabowo-Hatta, Senayan Macet

Kompas.com - 22/06/2014, 09:28 WIB
Robertus Belarminus,
Adysta Pravitra Restu

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan terjadi di Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014) sekitar pukul 09.00 WIB. Hal ini disebabkan massa pendukung calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mulai berdatangan menggunakan bus dan mobil. Mereka datang untuk menyaksikan kampanye Prabowo-Hatta di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Pantauan Kompas.com, kemacetan dimulai dari lampu merah Jalan Asia Afrika menuju Jalan Pintu Satu Senayan. Bus dan mobil yang membawa massa pendukung pun mengantre masuk ke ujung Jalan Pintu Satu Senayan atau tepatnya pintu masuk Parkir Timur Senayan.

Beberapa massa pendukung terlihat tengah berkerumun di trotoar Gelora Bung Karno (GBK). Sejumlah spanduk, bendera, dan atribut kampanye pasangan Capres-cawapres nomor urut 1 lainnya pun menghiasi pagar Gelora Bung Karno atau sisi kiri Jalan Pintu Satu Senayan.

Pada sisi kanannya, berderet banner bertuliskan "Prabowo-Hatta, Indonesia Bangkit, dan Anis Matta, Presiden PKS". Terlihat pula beberapa spanduk bertuliskan "Buruh Mendukung Prabowo-Hatta" warna putih terpasang di badan bus.

Kemacetan ini membuat para pengendara yang akan menitipkan kendaraan mereka di GBK memilih untuk memutarbalik dan mencari parkir lainnya. Padahal pengendara ini akan berolahraga di acara rutin Jakarta, car free day atau hari bebas kendaraan.

"Ini macet gini. Mau parkir doang ke CFD," gerutu seorang pengendara.

Beberapa pengendara motor pun memilih menaikkan motor ke pembatas jalan dan berbalik arah lembali ke Jalan Asia Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com