Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Dijaga Polisi, Lembaga Survei SMRC Dikosongkan

Kompas.com - 11/07/2014, 18:48 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 10 orang anggota kepolisian dan dua petugas keamanan di kantor Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) berjaga sejak Jumat (11/7/2014) dini hari.

Kantor yang beralamat di Jalan Kusuma Atmaja No 59, Menteng, Jakarta Pusat, itu dijaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. SMRC adalah lembaga survei yang melakukan hitung cepat hasil Pilpres 9 Juli kemarin. Quick count SMRC menunjukkan, pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Ada dari jam dua pagi polisi berjaga dan sambil menunggu terus, takut terjadi sesuatu," kata salah seorang petugas yang enggan disebut namanya. Setidaknya, lima orang kepolisian dari Polda Metro Jaya, empat anggota Brimob, dan seorang Kepolisian Sektor Menteng, terus memantau situasi.

Dia mengatakan, kepolisian akan terus berjaga sesuai instruksi dari atasan. Saat Kompas.com mencoba menemui pihak SMRC, ia mengatakan, tidak ada seorang pun anggota dari SMRC yang berada di kantor itu. Ia mengatakan, sejak dijaga oleh kepolisian, kantor tersebut memang dikosongkan.

Kantor lembaga survei Indikator Politik juga dijaga oleh kepolisian sejak Jumat (11/7/2014) dini hari. Peneliti Indikator Politik, Fauny Hidayat, mengatakan, pada dini hari tadi mereka dikabari oleh Rudi, Ketua RT 011 RW 05, akan ada pengamanan pihak kepolisian di kantor Indikator Politik.

Kapolsek Menteng Ajun Komisaris Besar Gunawan, kata Fauny, menghubunginya dan memberi tahu bahwa ada beberapa kemungkinan massa dari pasangan capres-cawapres nomor urut satu mendatangi lembaga survei yang mendata keunggulan Jokowi-JK dalam hasil quick count.

Tidak hanya itu, kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), di Jalan Warung Jati Timur No 8A, Jakarta Selatan, juga dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal, pukul 00.40 WIB tadi. JSI merupakan lembaga survei yang melakukan quick count untuk TV One. Hasil hitung cepat JSI memenangkan pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Polda Metro Jaya bersama Polsek Pancoran telah mengamankan lokasi dan terus menelusuri motif pelemparan benda diduga bom tersebut. Menurut Kepala Bidang Hums Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, saksi di sekitar yang merupakan penjaga keamanan hanya mendengar gemerincing botol yang digelindingkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com