Nantinya semua halte hanya akan melayani tiket elektronik dari beberapa produk perbankan, seperti Flazz (BCA); E-money (Mandiri); Brizzi (BRI); Prepaid (BNI); Megacard (Bank Mega); dan Jakcard (Bank DKI).
"Nanti semuanya pakai e-ticketing, pakai uang elektronik. Tidak ada tiket kertas lagi. Nanti kami kerja sama dengan enam bank. Mereka bantu untuk semuanya bisa terima e-ticketing," kata Direktur Utama PT TransJakarta Antonius Kosasih, di Balaikota Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Menurut Kosasih, seluruh loket yang ada di halte akan dialihfungsikan untuk tempat isi ulang kartu atau top-up sehingga nantinya tidak ada lagi penumpang yang mengeluhkan sulitnya mencari tempat isi ulang.
"Nanti kami akan bikin pengumuman. Menyiapkan fasilitas top-up nya itu. Kami tidak bisa memaksa orang semua pakai e-ticketing kalau dia tidak bisa top-up sama kami," ujar Kosasih.
Penerapan tiket elektronik pada layanan bus transjakarta telah dimulai sejak Januari 2014. Namun, karena pengelola masih menyediakan tiket kertas, akibatnya hanya sedikit pengguna yang mau beralih menggunakan tiket elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.