Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Menetap di Belanda, Korban #MH17 Ingin Berlebaran di Tanah Air

Kompas.com - 18/07/2014, 16:13 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan Ninik Yuriani (57) dari Amsterdam, Belanda, ternyata sangat dinantikan oleh keluarganya di Indonesia.

Namun, takdir berkata lain, pesawat Malaysia Airlines MH17 yang membawa Ninik jatuh di Ukraina, Kamis (17/7/2014) waktu setempat.

Menurut kakak korban, Yuriah Tanzil, Ninik sengaja datang ke Tanah Air untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.

Lebaran tahun ini adalah kali pertama Ninik merayakannya di Indonesia. Sejak tahun 1997, ia menetap di negeri Belanda.

"Ini pertama kalinya Ninik Lebaran di Indonesia sejak tinggal di Belanda. Selain itu, kami keluarga besar mau ke Wonosobo karena ada acara pernikahan keponakannya," ucap Yuriah saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).

Paman korban, Wardiyono, menambahkan, biasanya Ninik ke Indonesia hanya saat liburan. Dia biasa melewati Hari Raya di Belanda.

"Kalau Ninik datangnya ke Indonesia waktu liburan saja. Ini pertama kalinya Lebaran dia ke sini., Rencananya di sini satu sampai dua mingguan. Ninik biasanya datang setiap tiga sampai empat tahun sekali," kata Wardiyono.

Saat ini, rumah Yuriah terus didatangi kerabat dan keluarga yang ingin menyampaikan belasungkawa. Sebuah televisi sengaja dihidupkan oleh keluarga di ruang tamu untuk mengetahui informasi terbaru mengenai status keberadaan Ninik.

Pesawat Malaysia Airlines (MAS) berkode penerbangan MH17 jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina, pada Kamis (17/7/2014) sore waktu setempat.

Pesawat Boeing 777 itu diduga diserang oleh milisi pro-Rusia di Ukraina. Semua penumpang yang berjumlah 280 beserta 15 awak yang ada di dalam pesawat itu diketahui tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com