"Kejadian ini pertama kalinya dalam sepanjang sejarah pelayanan transjakarta. Karena selama ini gangguan transjakarta biasanya lepasnya roda, mesin mati di tengah jalan, atau fasilitas di dalam bus tidak berfungsi dengan baik," kata Kepala Laboratorium Transportasi UI Ellen Tangkudung saat dihubungi, Jumat (8/8/2014).
Ellen menduga kasus patahnya bus gandeng menunjukkan pemeriksaan rutin tidak berjalan sebagaimana semestinya. Transjakarta juga dinilai tidak mengikuti standar pelayanan minimum (SPM).
Ia pun menilai seringnya terjadi kerusakan pada bus transjakarta disebabkan waktu istirahat terlalu pendek akibat jam operasional yang berlebihan. "Waktu operasional transjakarta dari 05.00-23.00 WIB. Waktu itu belum termasuk perjalanan ke pool. Tentunya waktu istirahat makin berkurang," jelasnya.
Seperti diberitakan, bus transjakarta gandeng bermerek Inobus dengan nomor lambung DMR-005 Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang mengalami patah di lampu lalu lintas, di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis (7/8/2014) siang kemarin.
Beruntung tidak ada cedera dari penumpang bus yang berjumlah 40 orang tersebut. Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas di bagian sambungan bus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.