Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Harapan Baru Keluhkan Pelayanan Puskesmas

Kompas.com - 12/08/2014, 18:28 WIB


BEKASI, KOMPAS.com — Masyarakat di Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara, Jawa Barat, mengeluhkan buruknya pelayanan di puskesmas setempat, khususnya Puskesmas Teluk Pucung, Cabang Harapan Baru. Dampaknya, banyak pasien dari warga Desa Penggilingan Baru, Bekasi Utara, dan sekitarnya lebih memilih berobat ke Puskesmas Induk, yang jaraknya lebih jauh sekitar 2 kilometer.

Sebenarnya, sudah lama warga mengeluhkan buruknya pelayanan puskesmas tersebut. Seperti dikeluhkan Erni (27), warga Kampung Penggilingan, Harapan Baru, Bekasi Utara.

Ia mengaku kecewa terhadap sikap salah satu petugas unit KIA ( Klinik Ibu dan Anak ) di puskesmas itu ketika dirinya berobat pada Selasa (12/8/2014) pagi. Saat itu, ia berobat bersama anak perempuannya, Jihan (4), sekaligus ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya.

"Petugasnya judes dan menampilkan raut muka yang tidak bersahabat saat saya memeriksakan kehamilan dan meminta obat," katanya.

Selain itu, saat Erni meminta resep obat, petugas itu menjawab dengan pernyataan yang tidak pantas.

"Sudah minum saja obatnya itu untuk obat kehamilan dan saya sedang sibuk kerja sendiri," ucap Erni menirukan ucapan petugas.

Petugas yang diketahui berinisial HLN tersebut berdalih dirinya kerja sendirian dan mengaku kerepotan dalam melayani pasien. Erni lalu memutuskan pindah berobat ke Puskesmas Induk Teluk Pucung, Bekasi Utara.

Hal yang sama dialami Diyana (39), Warga Prima Harapan, Bekasi Utara, yang hendak berobat dan meminta surat keterangan istirahat karena sakit. Dokter puskesmas menolak memberikan surat keterangan dokter dengan alasan tugasnya mengobati pasien, bukan memberikan surat istirahat.

Diyana mengaku kecewa terhadap pelayanan puskesmas tersebut. Padahal, dirinya sejak dini hari mengalami vertigo dan tidak sanggup bekerja.

"Jadi saya tidak kasih surat itu," ujar Diana.

Diyana akhirnya memutuskan pindah ke Puskesmas Induk Teluk Pucung. Di sana, ia diberikan surat keterangan istirahat dan obat dari dokter.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr Anne Nur Candani Handayani, belum merespons sambungan telepon dan pesan singkat ketika hendak dimintai tanggapan atas keluhan tersebut. (Stanislaus Jumar Sudiyana/Radio Sonora Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com