Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unas: Kami Tidak Menolak Jam Malam, tetapi...

Kompas.com - 18/08/2014, 19:32 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahasiswa Universitas Nasional yang tergabung dalam Keluarga Besar Unas membantah pernyataan pimpinan kampus yang mengaitkan penolakan jam malam kampus oleh mahasiswa dengan penemuan lima kilogram ganja dan lima gram sabu di lingkungan kampus.

"Kami tidak menolak jam malam, tetapi yang kami tolak adalah proses bagaimana sebuah kebijakan itu dikeluarkan. Toh jam malam itu sudah kami turuti. Pukul 10.00 malam, kampus sudah kosong," kata Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Afif Rahadian yang mewakili KB Unas dalam pernyataan persnya, Senin (18/8/2014). [Baca: Polisi Sebut Mahasiswa Bantu Pengedar Narkoba di Kampus Unas].

Afif menambahkan, aksi protes berupa pembakaran spanduk oleh para mahasiswa pun tak ada hubungannya dengan persoalan narkotika. Menurut dia, pemberitaan yang menyatakan bahwa mahasiswa Unas melindungi oknum pengguna narkoba adalah penyesatan informasi yang dikeluarkan oleh pihak kampus.

Ia pun mempertanyakan pihak yang kali pertama menemukan barang terlarang di ruang senat tersebut.

"Kata kepolisian, yang pertama kali menemukan itu pihak kampus. Seharusnya kan penyidik. Dari sisi lembaga mahasiswa juga tidak dilibatkan dalam penggeledahan tersebut, jadi belum bisa dikatakan barang-barang itu milik mahasiswa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di kampus Unas di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu malam pekan lalu.

Penggeledahan dilakukan lantaran adanya informasi temuan senjata tajam, bom molotov, dan ganja. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan hingga Kamis pagi tersebut, petugas menemukan beberapa paket ganja dan senjata tajam.

Barang-barang yang ditemukan antara lain paket ganja siap edar di Ruangan Senat Mahasiswa, alat isap sabu (bong) dan aluminium foil di Ruang FISIP, empat botol molotov di semak-semak bambu, serta satu linting ganja dan dua parang di dalam lemari pendingin di gedung serba guna.

Selanjutnya, dua bong, jarum suntik, cangklong, senjata tajam jenis mandau, lintingan ganja, dan botol-botol minuman keras ditemukan di belakang gedung olahraga dan ruang senat universitas.

Ada pula satu samurai, satu pisau, bong, plastik paket, satu paket ganja, dan dua timbangan elektronik ditemukan di Ruang Senat Fakultas Teknik. Sementara itu, parang sepanjang 60 sentimeter ditemukan di basement. [Baca: Unas Dirazia karena Warga Resah dengan Peredaran Narkoba di Kampus].


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com