"Aduh, kita sih enggak mikirin itu. Yang penting toko saya laku," tegas Deddy (57), yang memiliki toko elektronik di pinggir jalan raya Glodok kepada Kompas.com, Rabu (21/8/2014) siang.
Saat ditanya masalah kemungkinan ada rusuh dan faktor keamanan lainnya, Deddy juga tidak menggubris hal tersebut. Menurut dia, tidak akan ada apa-apa yang terjadi karena belum ada informasi tentang kerusuhan akan terjadi.
Senada dengan Deddy, Dewa Putu Sudhi (67), warga di sekitar Glodok yang ditemui terpisah mengungkapkan bahwa putusan sidang PHPU dan demo di mana-mana tidak mempengaruhi warga Glodok kebanyakan.
"Masyarakat di sini sudah pintar-pintar. Kita tidak mau terpengaruh apapun hasil MK," ujar Dewa.
Warga RT 02, RW 06 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari ini menuturkan yang dikhawatirkan dia hanyalah efek dari adanya sengketa hasil pemilu ini, seperti sepinya pembeli di Glodok.
"Ya, kayak gini deh, toko saya jadi sepi semenjak pemilu presiden kemarin. Warga takut ada bentrok tapi kenyataannya tenang-tenang saja tuh," tambah Iiliasti (55), pedagang di sebelah toko milik Deddy menerangkan situasi tokonya beberapa hari terakhir ini.
Adapun dari aparat keamanan di daerah Glodok juga mengungkapkan hal yang sama dengan warga dan pedagang. Triyanto selaku Koordinator keamanan warga RT 02 RW 06 ini tidak khawatir dengan keamanan di daerahnya karena menurutnya warga di sini pun tidak ada yang resah dan fanatik.
"Warga di sini sudah berbaur. Kita juga rata-rata nasionalis, tidak akan bentrok kalaupun berbeda," kata Triyanto.
Pantauan Kompas.com di kompleks toko elektronik Glodok dan jalan di sekitarnya masih ramai pengunjung, tapi tidak seperti biasanya yang padat kendaraan dan bisa sampai macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.