Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Glodok Tak Khawatir Putusan MK Bakal Timbulkan Kerusuhan

Kompas.com - 21/08/2014, 14:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bila pedagang di Pasar Tanah Abang resah dengan keamanan saat MK akan memutuskan hasil Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), tidak dengan pedagang di Glodok. Di sini, semua aktivitas jual beli terpantau masih normal.

"Aduh, kita sih enggak mikirin itu. Yang penting toko saya laku," tegas Deddy (57), yang memiliki toko elektronik di pinggir jalan raya Glodok kepada Kompas.com, Rabu (21/8/2014) siang.

Saat ditanya masalah kemungkinan ada rusuh dan faktor keamanan lainnya, Deddy juga tidak menggubris hal tersebut. Menurut dia, tidak akan ada apa-apa yang terjadi karena belum ada informasi tentang kerusuhan akan terjadi.

Senada dengan Deddy, Dewa Putu Sudhi (67), warga di sekitar Glodok yang ditemui terpisah mengungkapkan bahwa putusan sidang PHPU dan demo di mana-mana tidak mempengaruhi warga Glodok kebanyakan.

"Masyarakat di sini sudah pintar-pintar. Kita tidak mau terpengaruh apapun hasil MK," ujar Dewa.

Warga RT 02, RW 06 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari ini menuturkan yang dikhawatirkan dia hanyalah efek dari adanya sengketa hasil pemilu ini, seperti sepinya pembeli di Glodok.

"Ya, kayak gini deh, toko saya jadi sepi semenjak pemilu presiden kemarin. Warga takut ada bentrok tapi kenyataannya tenang-tenang saja tuh," tambah Iiliasti (55), pedagang di sebelah toko milik Deddy menerangkan situasi tokonya beberapa hari terakhir ini.

Adapun dari aparat keamanan di daerah Glodok juga mengungkapkan hal yang sama dengan warga dan pedagang. Triyanto selaku Koordinator keamanan warga RT 02 RW 06 ini tidak khawatir dengan keamanan di daerahnya karena menurutnya warga di sini pun tidak ada yang resah dan fanatik.

"Warga di sini sudah berbaur. Kita juga rata-rata nasionalis, tidak akan bentrok kalaupun berbeda," kata Triyanto.

Pantauan Kompas.com di kompleks toko elektronik Glodok dan jalan di sekitarnya masih ramai pengunjung, tapi tidak seperti biasanya yang padat kendaraan dan bisa sampai macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com