JAKARTA, KOMPAS.com — Namanya Imron Rosadi (31). Sudah sejak SD ia bergumul dengan bunga di Sentra Bunga Rawabelong, Jakarta Barat.
"Ketika itu saya bekerja di salah satu penjual dan florist Mekar Sari, sampai saya dan istri akhirnya membuka florist sendiri, Sauka Florist. Sauka (25) adalah nama istri saya," tuturnya saat ditemui pada acara Gebyar Bunga 2014 di Sentra Bunga Rawabelong, Rabu (3/9/2014).
Pada usia 20 tahun ia mulai merangkai bunga dan menjualnya di lingkungan hotel dan kantor. Sebulan rata-rata ia mampu menjual 30 rangkaian bunga dengan harga Rp 300.000 ke atas.
Saat ini ia sudah memiliki sejumlah pelanggan tetap, antara lain tiga hotel. Setiap hotel itu dalam sebulan mengganti bunga penghias ruang lobi sebanyak empat kali. Harga satu rangkaian bunga Rp 1 juta.
Pada lomba merangkai bunga Gebyar Bunga 2014, karyanya meraih juara pertama, yang diikuti karya Tuti Syamsuri dan Cheppy Chaerudin (40). Baik Tuti maupun Cheppy juga memiliki toko florist di Sentra Bunga Rawabelong.
Ketiga florist itu mengaku, kemampuan mereka merangkai bunga diperoleh secara otodidak. "Lihat kiri lihat kanan, lalu berimajinasi," ujar Cheppy.
Lingkungan dan pengalaman yang berulang-ulang mereka temui akhirnya mengasah dan mempertajam kemampuan dan bakat mereka merangkai bunga.
Hasilnya pun lebih dari biasa. Hanya dengan modal Rp 100.000-Rp 200.000, mereka mampu membuat rangkaian bunga seharga Rp 500.000 sampai Rp 1 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.