Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mahasiswa Unas Mengadu ke Wantimpres dan Komnas HAM

Kompas.com - 08/09/2014, 16:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sembilan orang mahasiswa Universitas Nasional (Unas) melaporkan pihak kampus ke Dewan Pertimbangan Presiden dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Sejak ditemukannya sejumlah ganja di kampus tersebut, mahasiswa merasa tidak nyaman dengan kebijakan kampus.

"Kami melakukan ini karena sudah tidak ada lagi ruang terbuka untuk mahasiswa berdialog dengan pihak kampus," ujar Muhammad, Humas Keluarga Besar Unas, saat ditemui di kantor Komnas HAM, Senin (8/9/2014).

 
Ia menilai, saat membuat kebijakan, pihak kampus tidak pernah melibatkan mahasiswa. Padahal, kebijakan yang dibuat erat bersinggungan dengan kepentingan mahasiswa.
 
Menurut Muhammad, kebijakan-kebijakan itu antara lain memberlakukan jam malam di kampus, memberikan skorsing dan drop out bagi sembilan mahasiswa yang terduga terlibat pengedaran ganja, dan membekukan organisasi intra-kampus.
 
Muhammad mengatakan, kebijakan yang diambil kampus tersebut sangat membatasi mahasiswa untuk berkreasi dan mengurangi kenyamanan mahasiswa. Meski begitu, mereka tidak menentang upaya pemberantasan narkoba di kampus.
 
"Kami sangat setuju (pemberantasan narkoba di kampus), tapi caranya bukan dengan kebijakan-kebijakan seperti itu," ungkap Muhammad.
 
Setelah melapor kepada Komnas HAM, ia berharap mahasiswa dapat difasilitasi untuk mengadakan mediasi dengan pihak kampus. Ia juga mengharapkan kampus dapat meninjau kembali keputusan skorsing dan DO dan mencabut keputusan pembekuan organisasi intra-kampus. "Meski begini, kami tahu, kami belum tentu aman," ujarnya.
 
Pada Agustus lalu ditemukan narkoba dalam lingkungan kampus Unas. Pengedar narkoba itu diketahui berasal dari sipil, bukan mahasiswa, dan hingga kini pihak kampus dan kepolisian belum menemukan empat orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com