Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah yang Pernah Tolak Lelang Jabatan Jokowi Cuti Satu Bulan

Kompas.com - 19/09/2014, 13:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah Tugu Utara, Mulyadi, mengajukan cuti selama satu bulan terhitung sejak Kamis (18/9/2014) kemarin. Namun, beredar kabar, dia diminta cuti karena laporan masyarakat yang menganggap kinerjanya kurang baik.

Berdasarkan surat cutinya, mantan Lurah Warakas yang pernah menolak mekanisme lelang jabatan ala Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu mengajukan permohonan cuti untuk urusan keluarga.

Adanya isu miring mengenai keputusan cuti sang lurah ditepis oleh Ketua RT 05 RW 10, Roto. Secara pribadi, dirinya menilai kinerja sang lurah baik. Sejak menjabat menjadi lurah di wilayah tersebut, Mulyadi dikenal dekat dengan masyarakat dan mau untuk turun langsung melakukan silaturahim.

"Saya kurang tahu ya. Soalnya masing-masing orang beda persepsi. Soal kinerja Pak Lurah bagus. Tapi ada yang bilang ada masalah pengerukan got di 18 RW. Jadi yang baru terlaksana itu di beberapa RW saja," kata Roto kepada Kompas.com, di rumahnya, Jumat (19/9/2014).

Menurut Roto, pengerjaan pengerukan saluran air di 18 RW tersebut, yang baru terlaksana misalnya di RW 10, 17, dan RW 01. Beberapa pengerjaan lainnya belum terselesaikan.

Wakil Lurah Tugu Utara yang kini menjadi Pelaksana Harian (Plh) Lurah Tugu Utara, Abdul Malik, mengaku tidak dapat memberikan komentarnya terkait isu yang berkembang di masyarakat mengenai kinerja Mulyadi.

"Mengenai katanya dari infomasi masyarakat juga tidak jelas. Yang tahu persis pak lurahnya sendiri," ujar Abdul.

Berdasarkan surat dengan Nomor 6357/-086.4, Mulyadi mengajukan cuti sampai dengan 29 Oktober 2014. Permohonan cuti ini ditandatangani oleh pejabat yang memberikan cuti, yakni Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono. Pejabat lain yang menandatangani yaitu Camat Koja Rahmat Efendi dan Kepala Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Utara, Mulyono Suyad.

Sementara Wali Kota Jakarta Utara belum dapat dihubungi Kompas.com terkait hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com