Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Siswa Dikeluarkan karena Sistem Poin, Siswa SMAN 70 Resah

Kompas.com - 30/09/2014, 04:32 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan mengeluarkan 13 orang siswa kelas XII SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan, akibat dugaan bullying,meresahkan siswa-siswa lainnya. 
 
"Kini siswa resah, tidak bebas berekspresi seperti dulu. Karena sedikit saja mereka berbuat salah, khawatir terkena poin dan terancam dikeluarkan," ungkap Ketua Pengurus Komite SMAN 70 Ricky Agusiady di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).
 
Sebagai informasi, di antara 13 siswa yang dikeluarkan, terdapat di antaranya ketua OSIS dan siswa berprestasi lainnya. Hal ini lantas dinilai dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan siswa lainnya.
 
"Ketua OSIS saja bisa dikeluarkan, apalagi saya? Kan begitu anak-anak mikirnya," ujar Ricky.
 
Keresahan tersebut, lanjut dia, terlihat dari menurunnya minat belajar dari para siswa. Tak hanya kegiatan yang sesuai kurikulum, kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) pun juga mengalami menurunan.
 
"Semua kegiatan ekskul divakumkan. Ini akan membuat pertanyaan dan merugikan 1.000 siswa lainnya," ujar dia.
 
Seribu siswa yang dimaksud Ricky adalah total siswa SMAN 70 lainnya yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Diasumsikan satu angkatan memiliki jumlah siswa lebih dari 300 siswa, sehingga tiga angkatan berjumlah sekitar 1.000 siswa.
 
Menurut Ricky, banyak siswa yang merasa terintimidasi dengan sistem poin. Apalagi dengan dikeluarkannya sejumlah siswa dengan sistem tersebut.
 
"Komite Sekolah juga mendapat laporan ada beberapa anak yang tidak kuat dan ingin keluar dari SMAN 70," kata dia.
 
Maka, menurut Ricky, harusnya ada komunikasi antara pihak sekolah dengan 1.000 siswa lainnya. "Ini demi siswa SMAN 70 bisa berekspresi dan berprestasi lagi," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com