Komunitas ASEAN yang akan dimulai pada 2015 terdiri dari Komunitas Politik- Keamanan, Komunitas Ekonomi, dan Komunitas Sosial-Budaya.
Munculnya kelompok organisasi Komunitas ASEAN (ASEAN Community) disambut baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Indonesia punya keuntungan dalam hal jumlah penduduk (demografi), geografi, dan lainnya. Banyak sekali komiditi yang bisa diandalkan dan dipersiapkan untuk bisa bersaing, tinggal pemimpinnya yang harus bisa memanfaatkan dan mengelolanya,” ujar Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu.
Menurut Ahok, sapaan akrabnya, DKI Jakarta termasuk ke dalam provinsi yang lumayan siap untuk dijadikan model. Dengan struktur pemerintahan yang dapat mendayagunakan kelebihan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), serta demografi, DKI Jakarta diharapkan akan mendorong percepatan persiapan di provinsi lain. “Kita perlu pemimpin yang bisa memanfaatkan kelebihan SDA, SDM, maupun demografi. Kalau Jakarta bisa, pasti akan mendorong dan memaksa provinsi lain ikut cepat berubah,” lanjutnya.
Salah satu bidang kerjasama yang dijalankan Komunitas ASEAN yakni bidang ekonomi melalui Komunitas Ekonomi ASEAN (Asean Economic Community / AEC). Tujuan utama dibentuknya komunitas tersebut yakni terwujudnya kawasan ASEAN yang lebih stabil, sejahtera, kompetitif, serta memungkinkan bebasnya lalu lintas barang, jasa, investasi dan aliran modal. Selain itu, akan diupayakan kesetaraan pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada 2015. Sejumlah isu penting ekonomi yang menjadi perhatian komunitas tersebut antara lain mencakup: globalisasi dan konektivitas, ketahanan pangan, ketahanan energi, kesenjangan ekonomi, serta tren regionalisasi perdagangan.
Peluang & Tantangan
Seiring dengan pemberlakuan AEC, beragam peluang dan tantangan pun berdatangan. Peluang yang tercipta, khususnya di bidang ekonomi antara lain: (1) mendorong arus Investasi masuk ke dalam negeri yang menciptakan multiplier effect; (2) memudahkan pembentukan joint venture dengan perusahaan di kawasan ASEAN, sehingga mempermudah perolehan jumlah bahan baku yang susah diperoleh di dalam negeri; (3) memberi peluang meningkatkan kecepatan perpindahan manusia dan modal; serta (4) memungkinkan terciptanya proses transfer of knowledge.
Sementara itu, sejumlah tantangan yang harus diantisipasi antara lain: (1) meningkatkan kualitas SDM untuk memperoleh bonus demografi; (2) mempersiapkan kapasitas ekonomi nasional; (3) biaya logistik yang relatif tinggi; serta (4) keterbatasan kapasitas infrastruktur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya mempersiapkan diri sekaligus mengantisipasi berbagai tantangan yang akan ditemui nantinya. Beberapa upaya tersebut antara lain pelatihan tenaga kerja melalui peningkatan kualitas SDM siap kerja melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK), serta peningkatan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang transportasi. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.