Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Kompas.com - 08/05/2024, 09:36 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Utara Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan menegaskan bahwa polisi belum selesai atau "final" melakukan penyidikan kasus tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) akibat dianiaya senior.

"Kami menyadari bahwa kasus ini kasus yang memiliki human interest dan juga menjadi atensi publik, serta menjadi atensi kita bersama, maka penyidikan bukan berarti final ya," kata Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (7/5/2024).

Penyidikan kasus terus dikembangkan dengan melakukan sinkronisasi barang bukti dengan keterangan para saksi dan rekaman CCTV.

Baca juga: Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

"Kami sudah melakukan recheck kembali, sinkronisasi kembali baik dari CCTV, keterangan para saksi kan terus itu menjadi pola penyidikan lebh lanjut," ujar Gidion.

Pihak kepolisian tak menutup kesempatan kuasa hukum korban untuk memberikan masukan terkait penyidikan yang sudah dilakukan pihak kepolisian.

Kuasa hukum Putu datang ke Polres

Pada Senin (6/5/2024) kemarin, kuasa hukum Putu yakni Chitto Cumbhadrika dan Tumbur Aritonang mendatangi Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan diskusi dengan penyidik dan membawa barang bukti baru.

"Ada menyampaikan beberapa bukti chatting di layar media sosial dan itu menjadi bagian dari penyidikan," kata Gidion.

Kuasa hukum Putu berharap dengan barang bukti baru itu polisi tidak berhenti melakukan penyidikan kasus ini dan segera ditetapkan tersangka baru.

Baca juga: Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Karena keluarga dan kuasa hukum Putu curiga, pelaku yang menyebabkan kematian taruna STIP tingkat satu itu bukan hanya Tegar Rafi Sanjaya (21) yang kini sudah ditetapkan jadi tersangka saja.

"Kami menyambut baik apabila tujuannya adalah pengembangan perkara, adanya potensi tersangka baru kami menyambut baik hal itu," ucap Tumbur Aritonang kuasa hukum Putu saat diwawancarai di STIP oleh awak media Senin (6/5/2024)

STIP didorong ikut andil

Tumbur juga mendorong agar pihak STIP tak lepas tangan begitu saja dan ikut andil dalam proses penyidikan untuk menguak kasus ini secara terang benderang.

"Kami sangat berharap STIP membantu membongkar peristiwa ini," sambung Tumbur.

Bantuan yang diharapkan adalah STIP bisa memberikan barang bukti yang lengkap karena kejadian nahas ini terjadi di lingkungan kampus.

Baca juga: Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Selain itu, Tumbur juga meminta agar STIP ikut serta melindungi para saksi kunci yang membantu membongkar kasus ini.

Pasalnya, puluhan saksi yang diperiksa polisi kebanyakan adalah taruna STIP sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com