Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain dari Sebuah Shalat Idul Adha...

Kompas.com - 04/10/2014, 15:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Shalat Idul Adha tak hanya menghadirkan sisi religi dalam pelaksanaannya, tak terkecuali shalat sunnah hari raya pada Sabtu (4/10/2014) ini. Selalu ada cerita lain, mulai soal lembaran koran bekas yang sebelumnya jadi alas shalat lalu ditinggalkan, hingga beragam cemilan yang "menggoda" jemaah selepas shalat.

Beberapa perempuan dan lelaki, dengan satu anak perempuan, terlihat mengambil satu lokasi teduh di belakang masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sesudah waktu shalat sunnah itu. Koran bekas menggunung di belakang mereka. Tangan empat perempuan dan tiga lelaki tersebut, terus bergerak meluruskan lagi lembar demi lembar kertas koran.

"Sekilo koran bekas, dihargai di lapak Rp 1.000," tutur Parti, salah satu perempuan tersebut, sambil terus memilah koran. "Yang sobek tidak dihitung. Harus yang utuh (korannya)," imbuh dia.

Teman-temannya pun sontak menjawab, "Lumayaan...," ketika Kompas.com bertanya apakah mereka akan mendapatkan keuntungan dari bekas alas shalat yang ditinggalkan jemaah tersebut. Namun, mereka sempat terdiam ketika Kompas.com kembali bertanya ke Parti tentang bobot koran yang mereka dapatkan hari itu.

"Paling ini 10-an kilogram," ujar Parti sembari matanya tajam menaksir tinggi gunungan koran bekas di hadapannya. "Ya, paling Rp 10.000-an dapatnya," kata dia, yang sesaat turut tercekat pula dengan fakta hitungannya sendiri.

Sembari menunggu

Namun, diam rombongan ini tak lama. "Ya lumayan, dapat Rp 10.000. Bisa buat beli es," ujar mereka ceria. "Ini kan juga sekalian antre untuk dapat daging saja," timpal mereka. Barulah suasana kembali mencair, dengan tangan-tangan yang tetap lincah meluruskan koran bekas.

Sambil lalu, Kompas.com pun bertanya tentang pekerjaan harian mereka. "Iya, ini cuma pas hari raya saja (mengumpulkan koran bekas). Nanti ada orang yang ngumpulin, dibawa ke lapak di Kebayoran Baru," tutur Parti.

Dalam keseharian, para perempuan ini mengaku bekerja menjadi asisten rumah tangga di apartemen dan tinggal di kawasan Kebayoran Lama. Dengan penjelasan itu juga, mereka sempat menolak dan terus berupaya menghindar ketika diambil gambar.

Cerita Bejo

Kompas.com/Palupi Annisa Auliani Salah satu pengumpul koran bekas sesudah shalat Idul Adha di Lapangan Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2014)
Namun, suasana ceria tak muncul saat Kompas.com bertemu Bejo. Lelaki paruh baya ini juga sedang tekun memilah dan meluruskan koran bekas. "Paling hanya lima kilogram ini," kata dia pelan.

Dengan harga jual yang sama ke lapak yang menerima koran bekas itu, Bejo tak membantah hanya akan mendapatkan Rp 5.000 dari kesibukannya itu. "Lumayan, dapat duit," ujar lelaki yang mengaku berasal dari Purwokerto ini.

Berbeda dengan rombongan Parti yang segera bisa kembali riuh setelah menghitung angka uang yang bakal diterima, Bejo tetap bekerja dalam senyap. "Saya tidak punya rumah. Tinggal di jalanan. Kadang di lapak, kadang di mana saja," ujar dia.

Senyum sedikit terulas di wajah Bejo, ketika Kompas.com menyinggung soal antrean daging kurban. "Iya, ini sekalian antre juga. Selalu ke sini kalau hari raya kurban," kata dia.

Masjid Agung Al Azhar di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, menggelar shalat Idul Adha 1435 H pada Sabtu (4/10/2014). Jemaah shalat kali ini membludak, mengisi semua tempat kosong di lapangan sepak bola, tempat parkir di dalam kompleks masjid dan kampus itu, bahkan hingga di ruas Jalan Raden Patah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com