Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Di-"Bully", Wali Kota Marah-marah Saat Apel Pagi

Kompas.com - 13/10/2014, 10:43 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) dengan seragam hijaunya berdiri rapi di lapangan Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi. Pintu gerbang ditutup tepat pukul 07.30 WIB untuk mencegah PNS yang terlambat bisa masuk.

Begitulah suasana apel pagi yang dilakukan rutin tiap hari Senin di Kantor Wali Kota Bekasi. Apel berlangsung sekitar 30 hingga 40 menit. Namun, hari ini ada yang berbeda. Apel pagi berlangsung lebih lama dari biasanya. Pukul 09.00, apel baru selesai. Dua PNS pingsan saat mengikuti apel ini. Ada apa?

"Biasa di kantor mungkin, enggak biasa di lapangan. Yang lain masih mau dengerin enggak? Masih mau jalani kewajiban enggak?" ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat apel, dengan nada tinggi, Senin (13/10/2014).

Pagi ini, Rahmat Effendi memimpin langsung jalannya apel. Seharusnya, pimpinan apel pagi ini adalah sekretaris daerah. Rupanya, Rahmat Effendi ingin menegur langsung para PNS setelah Bekasi menjadi "bulan-bulanan" di media sosial.

Nada suaranya pada pidato pagi ini tinggi. "Mau kotanya diejek? Dikarikaturkan? Digambarkan seolah-olah Bekasi tidak ada di peta?" ujar Rahmat.

Dalam pidatonya, Rahmat mengatakan, mental aparatur pemerintahan harus ditingkatkan kembali. Adanya "bully" di media sosial merupakan bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah. Jika sudah seperti ini, bukan saatnya lagi para PNS bisa bermalas-malasan.

Rahmat Effendi kemudian menanyakan kepada beberapa staf pemerintahan soal laporan pertanggungjawaban dana hibah. Ternyata, ada dana hibah yang belum dibuat laporannya sejak tahun 2011 oleh staf pemerintahan. Rahmat menganggap munculnya bully di media sosial harus menjadi evaluasi bagi PNS untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Dari sini, kita semua belajar. Kita semua tanggung jawab. Kalau saya lakukan ini, bukan untuk kepentingan saya. Justru ini jadi motivasi buat kita semua," ujar Rahmat dengan nada suara yang sudah lebih kalem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com