Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Formalin, 95 "Neon Box" Lagi Dipasang di Pasar Tradisional

Kompas.com - 13/10/2014, 22:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta bidang Perikanan berencana membangun 95 unit neon box atau papan publikasi elektronik tentang bahaya ikan berformalin. Papan ini akan dipasang di sejumlah pasar ikan tradisional.

"Dalam waktu dekat ini, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenali ikan berfomalin," kata Kasi Mutu Olahan dan Usaha Hasil Perikanan DKP DKI Jakarta, Rita Nirmala, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Rita menjelaskan, neon box merupakan bagian sarana publikasi yang fungsinya mempromosikan, mengenalkan, dan mengingatkan tentang produk perikanan yang membahayakan kesehatan masyarakat.

"Pada tahun lalu, kami telah memasang 50 unit neon box dan mudah-mudahan dengan penambahan alat sosialisasi ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenali ikan berfomalin," harap Rita.

Menurut Rita, rencana ini dilakukan seiring masih saja marak temuan produk perikanan dan hasil tangkapan ikan yang mengandung zat pengawet berbahaya. Tren ini terjadi di tengah naiknya harga ikan di pasar.

"(Padahal), produk makanan berfomalin ini dapat menimbulkan berbagai penyakit bahaya seperti kanker, ginjal dan lainnya," kata Rita. Formalin, papar dia, memiliki efek toksik yang sangat tinggi dan bersifat karsinogenik yang menyuburkan pertumbuhan sel-sel kanker.

"(Dalam) formalin ini terkandung 37 persen formaldehid dalam air. Ketika digunakan untuk mengawetkan, ditambahkan metanol hingga 15 persen. Biasanya digunakan untuk mengawetkan orang mati," papar Rita.

Karenanya, Rita mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ikan berfomalin dengan mengenali ciri-cirinya. Di antara ciri-ciri itu, sebut dia, ikan tak busuk sampai tiga hari dalam suhu kamar, warna insang merah tua dan tidak cemerlang -bukan merah segar-, serta warna daging ikan putih bersih.

Ciri lain, lanjut Rita, bau menyengat, bau formalin, kulit terlihat cerah mengkilat, daging kenyal, lebih awet, serta tidak mudah busuk walau tanpa pengawet seperti es. Ikan berformalin pun cenderung dijauhi lalat dan tak tercium bau amis ikan.

"Kami berharap warga yang menemukan ikan berbahaya itu agar melaporkan kepada pihak berwajib, atau ke dinas perikanan di wilayahnya masing-masing," imbuh Rita. "Kami akan menindak tegas pelaku atau pedagang yang menjual ikan berfomalin ini karena membahayakan kesehatan masyarakat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com