Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Jembatan, Arus Kendaraan di Jalan Raden Saleh Macet Panjang

Kompas.com - 14/10/2014, 15:36 WIB
Desy Selviany

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pengerjaan jembatan di Jalan Raden Saleh di Kelurahan Karang Mulya, Tangerang, kerap menimbulkan kemacetan. Kemacetan panjang terjadi tak lain karena sebagian jalan jembatan dijebol untuk dilebarkan.

Akibatnya, jalan yang seharusnya bisa dilalui mobil dari arah berlawanan harus diberlakukan sistem buka tutup. Dari pantauan Kompas.com, kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk  berangkat dan pulang kantor.

Salah seorang sopir angkot C03, Raditya, mengatakan, kemacetan terpanjang bisa mencapai 1 km. "Parah macetnya, kemarin (Senin) malah dari Barata sudah macet, jadi sekitar 1 kilometer-lah kalau sampai Jembatan Metro," ujar Raditya (19), Selasa (14/10/2014).

Menurut dia, semenjak ada proyek peninggian jembatan, pendapatan sopir angkot C03 berkurang, bahkan bisa mencapai separuhnya.

"Dulu, sebelum ada perbaikan itu bisa Rp 200.000 sampai setengah hari, tetapi sekarang semenjak ada perbaikan jembatan, penghasilan jadi berkurang sampai Rp 100.000, soalnya penumpang yang biasa lewat jalur itu jadi mutar lewat jalur lain," ujarnya.

Akan tetapi, sopir angkot lain menyambut baik peninggian jembatan di lokasi tersebut. Sebab, di jembatan itu kerap banjir sampai lutut jika musim hujan datang "Bagus sih kalau ditinggikan begitu, soalnya siapa tahu banjirnya berkurang," ujar Khosim (32), sopir angkot.

Kawasan Metro Kelurahan Karang Mulya, Tangerang, memang kerap banjir jika musim hujan datang. Bahkan, banjir bisa mencapai selutut orang dewasa. Ketika banjir datang, kawasan ini pun lumpuh total. Akibatnya, pengendara harus mencari jalur alternatif.

Salah satu staf kelurahan Karang Mulya, Muhammad Saman, mengungkapkan bahwa jembatan tersebut memang sudah tua sehingga perlu dilakukan pemugaran.

"Jembatan itu sudah tua, sudah dari semenjak Jalan Raden Saleh dibuat sekitar di bawah tahun '80-an, dan belum ada pemugaran sama sekali, jadi ya wajar jika sekarang diperbaiki, apalagi mengingat sering juga terjadi banjir di tempat tersebut," ujarnya.

Pengerjaan pembongkaran jembatan tercatat sudah mulai dari 20 september 2014. Penyelesaian pengerjaan jembatan tersebut bisa mencapai sekitar dua bulan atau lebih.

Hal yang disayangkan dari sejumlah pengendara ialah tidak adanya petugas yang mengamankan sistem buka tutup jalur.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Intan (16), salah satu pengendara motor yang melintas di jalan tersebut. "Kecewa sih, gak ada petugas yang ngatur buka tutup jalur, jadinya lumayan semerawut kalau cuma diatur sama pemuda seadanya," ujarnya.

Memang tidak terlihat petugas, baik dari kepolisian setempat maupun dari Dishub, dalam mengatur arus lalu lintas di jalan tersebut. Terlihat hanya beberapa pemuda yang mengatur jalur buka tutup kendaraan sambil menyodorkan kardus berwarna coklat kepada pengendara yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com