Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada SBY di Bola Matamu, yang Memaksa Diri Tuk Bilang Aku Sayang SBY..."

Kompas.com - 19/10/2014, 08:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menempuh jarak dua kilometer dari lapangan barat daya Monumen Nasional hingga Bundaran Hotel Indonesia, ratusan peserta jalan santai #terimakasihSBY dihibur dengan penampilan Rio Febrian.

Hiburan musik dilaksanakan di sebuah panggung kecil yang berlokasi di depan Gedung Deutsche Bank. Selain Rio, di atas panggung terlihat juga beberapa politisi Partai Demokrat, seperti Sjarief Hasan, Ramadhan Pohan, Ruhut Sitompul, Benny K Harman, Nachrowi Ramli, dan Eddy Baskoro Yudhoyono.

Meski demikian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyo tak tampak hadir pada acara yang dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi atas 10 tahun kepemimpinannya itu. Di atas panggung acara, selama sekitar 15 menit, Rio beserta para politisi Partai Demokrat menyanyikan tiga lagu.

Mereka menyanyikan "Pelangi di Matamu" yang dipopulerkan grup band Jamrud, "Sempurna" yang dipopulerkan grup band Andra n The Backbone, dan ditutup dengan lagu dari grup band legendaris Godbless berjudul "Rumah Kita".

"Ketiga lagu ini adalah lagu favorit dari Pak SBY," ujar Sjarief, Menteri Koperasi dan UKM di kabinet SBY. Para peserta jalan santai pun mendapat pembagian lembaran kertas berisi lirik ketiga lagu.

Namun, saat ketiga lagu itu didendangkan bersama, muncul beragam modifikasi lirik. Nama SBY kerap diselipkan di dalam beberapa penggalan lirik. Refrain lagu "Pelangi di Matamu", misalnya, berubah menjadi "Ada SBY di bola matamu, yang memaksa diri tuk bilang aku sayang SBY."

Menurut koordinator acara Bonggas Chandra, acara jalan santai #terimakasihSBY diselenggarakan oleh kumpulan kelompok simpatisan dan relawan SBY yang pada Pemilu Presiden 2004 dan 2009 ikut dalam kampanye pemenangannya sebagai presiden.

"Total ada 12 kelompok simpatisan SBY yang ada di seluruh Jabodetabek, di antaranya Sahabat SBY dan Arus. Para simpatisan ini yang dulu ikut menyukseskan pemenangan Pak SBY dan sampai sekarang terus men-support sampai akhir," kata Bonggas kepada Kompas.com di lokasi acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com