Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayatri Pergi Terlalu Cepat...

Kompas.com - 24/10/2014, 16:32 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Setengah jam sebelum dia pusing, dia masih teleponan sama saya. Terlalu cepat pergi, terlalu cepat."

Curahan hati itu diungkapkan Deddy Darwis Wailissa tentang mendiang putrinya, Gayatri, Duta ASEAN yang mampu berbicara dalam 13 bahasa asing.

Ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Jalan Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014), Deddy bertutur tentang putrinya. Beberapa kali dia terisak.

Dalam pembicaraan di telepon itu, Gayatri meminta izin untuk pergi berolahraga renang dan latihan menembak. Deddy menasihati Gayatri agar tetap berhati-hati saat beraktivitas.

Setelah berbicara dengan Deddy, Gayatri juga ngobrol dengan adiknya, Doni. Doni menggoda Gayatri dengan berkata ingin menjadi seorang duta seperti kakaknya itu. "Kalau kakak nanti jadi duta PBB, saya jadi duta matematika saja," tutur Deddy menirukan perkataan anak Doni.

Gayatri tertawa mendengarnya. "Saya tunggu kau jadi duta," kata sang putri ketika itu. Kakak beradik itu pun tertawa.

Setelah mendapat kabar bahwa Gayatri pusing, yang pertama menanyakan adalah sang ibu. Dari saat itu, muncul perasaan tidak tenang pada diri Deddy. Dia awalnya berpikir Gayatri tidak akan mengeluh bila sekadar pusing karena remaja putri itu memang jarang mengeluh.

Tidak beberapa lama dari waktu Gayatri masuk rumah sakit, kerabat keluarga dari TNI menelepon dan meminta Deddy beserta seluruh keluarga untuk datang ke Jakarta. Mereka tiba Jumat pagi dan langsung melihat Gayatri.

Jenazah Gayatri masih berada di rumah duka RSPAD Gatot Subroto. Segenap keluarga hadir, termasuk ayah, ibu, kakak, dan adik Gayatri. Gayatri akan disemayamkan di kampung halamannya, Ambon, pada Sabtu esok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com