Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kesejukan Taman Ria Rio

Kompas.com - 25/10/2014, 08:00 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semilir angin menyejukkan bertiup di Taman Kota Ria-Rio, Pulogadung Jakarta Timur. Letaknya yang persis di pinggir waduk Ria-Rio membawa kesejukan dan keindahan di tengah penatnya lalu lintas Jakarta.

Bangku-bangku taman yang tertata rapi dan lampu-lampu taman yang berjejer di setiap pinggir jalan setapak memperindah tampilan taman yang baru diresmikan pada September 2013 lalu ini.

Ada berbagai jenis pohon yang ditanam di taman seluas 1,6 hektar itu. Dari pohon yang biasa ditemui hingga pohon-pohon unik seperti pulai, baobab, flamboyan, dan sebagainya.

Di setiap jenis pohon tertera keterangan, seperti nama Latin dan manfaat pohon itu. Pohon baobab misalnya. Saat ini pohon baobab di Taman Ria Rio baru setinggi sekitar 5 meter dengan diameter 2 meter.

Di pohon yang ditanam di bukit kecil berwarna hijau tepat di tengah kawasan taman terdapat keterangan "Baobab, pohon berusia panjang dan berbentuk unik disebut pohon kehidupan karena memiliki banyak manfaat batangnya menyimpan air buah dan daun untuk obat dan bumbu, mencapai 30m dan diameter 7m,".

Untuk menjaga kebersihan taman, pihak pengelola menyediakan banyakn tempat sampah. Tempat sampah itu diletakkan di dekat bangku taman. Jaraknya sekitar 2 meter dari setiap tempat duduk.

Ada tiga tempat sampah di setiap titik, masing-masing berwarna hijau, kuning, dan merah. Warna tempat sampah itu untuk membedakan jenisnya, yakni sampah organik, anorganik, dan B3.

Seorang pekerja, Edi (30), di Taman Ria Rio mengatakan, para pengunjung tidak meninggalkan banyak sampah.

"Kerjanya dari jam 6 pagi sampai 3 sore. Kalau buat beresinnya enggak pasti, tapi karena sampah dari pengunjung minim paling tinggal sapu-sapu daun kering di kawasan taman," tutur Edi seraya menyapu daun-daun kering.

Selain membersihkan sampah, Edi juga bertugas menyirami tanaman tiga kali sehari. "Kita kerja dari jam 6 pagi sampai 3 sore tapi buat penyiraman tanaman itu 3 kali sehari, Pagi, Siang sama Sore," ujar dia.

Agni (16) salah satu pengunjung taman kota Ria-Rio juga mengaku cukup senang dengan adanya taman kota Ria-Rio "Seneng sih ada tempat sejuk gini di tengah kota, apalagi tempatnya juga bersih, indah, nyaman. Cuma mungkin tinggal ditambahin WC aja sama diperluas lagi tempatnya," kata Agni.

Di kawasan taman Kota Ria-Rio memang tidak terlihat adanya toilet umum sehingga pengunjung kerap kali bingung jika harus buang air. Selain itu pohon-pohon di taman belumlah rindang, jadi jika pengunjung mengunjungi taman di siang hari siap-siap harus kepanasan karena tidak ada tempat berteduh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com