"Ketiga tersangka yaitu T (Tessy), PS, dan AJ sebelumnya telah bersepakat untuk membeli narkotika jenis sabu dengan biaya ditanggung bersama," ujar Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Komisaris Besar Pol Agus Rohmat, saat menggelar jumpa pers di Mabel Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Menurut Agus, mereka setidaknya telah berpesta sabu bersama sebanyak lima kali. Tessy ditangkap saat sedang menuju ke rumah AJ di daerah Bekasi. Agus menuturkan, penangkapan Tessy bermula dari informasi masyarakat bahwa adanya pengedar narkotika di daerah Kampung Makassar Jakarta Timur.
Tim Dittipidnarkoba Bareskrim Polri pun melakukan penelusuran ke lokasi. Di sana, mereka melihat seseorang yang keluar rumah dengan mengendarai Mobil Mercedes Benz berwarna perak. Belakangan, pengemudi mobil tersebut diketahui adalah Tessy.
Mobil tersebut lalu menuju ke sebuah rumah di daerah Kampung Rawa Bugel RT 002/03 Kelurahan Marga Mulya, Bekasi. Di lokasi tersebut, petugas melakukan penangkapan dan menemukan dua paket sabu seberat 1,06 gram yang disembunyikan di dalam kotak kaca mata.
Di dalam rumah, lanjut Agus, diamankan dua orang berinisial PS dan AJ. Petugas menemukan satu set alat hisap sabu di dalam rumah yang ditinggali AJ. Usai melakukan penggeladahan di rumah AJ, petugas kembali meluncur ke rumah Tessy di daerah Kampung Makasar, Jakarta Timur.
"Ditemukan di dalam kamar tersangka (Tessy), seperangkat alat hisap narkotika jenis sabu," ujar Agus.
Agus mengatakan, Tessy diduga telah melanggar pasal 114 ayat 1 juncto pasal 132 ayat 1 subsider pasal 112 ayat 1, juncto pasal 132 ayat 1, lebih subsider pasal 127 Undang-Undang RI Tahun 2009 tentang narkotika.
"Ancaman dari pasal itu minimal adalah 4 tahun, maksimal 20 tahun atau seumur hidup," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.