Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah "Refund" Tiket bila KRL Terlambat?

Kompas.com - 05/11/2014, 10:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jasa kereta api boleh bernapas lega. Pasalnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersedia memberikan kompensasi terhadap setiap perjalanan kereta yang mengalami keterlambatan. Namun bagaimana dengan kereta rel listrik (KRL)?

Humas PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa mengatakan, KRL memiliki sistem yang berbeda dengan kereta jarak menengah dan jauh. Karena itu, sistem refund (penguangan kembali) biaya perjalanan pun berbeda.

"KRL itu kan tidak ada nomor tiket, maka refund-nya tidak bisa seperti kereta jarak menengah dan jauh. Apalagi bentuk pembayaran KRL menggunakan sistem tapping," tutur Eva kepada Kompas.com, Rabu (5/11/2014).

Eva menjelaskan, refund sebetulnya tidak terlalu krusial. Alasannya, perjalanan KRL relatif banyak. Kalau perjalanan telat atau dibatalkan, penumpang bisa menunggu KRL selanjutnya.

Sistem free out satu jam pun masih berlaku untuk pengguna KRL. Artinya bila sebelum satu jam pengguna KRL memutuskan untuk tidak jadi menggunakan moda transportasi tersebut, maka ia dapat keluar dari stasiun dengan sistem tapping tanpa dikenai biaya.

Namun bila perjalanan kereta benar-benar dibatalkan dan waktu pengguna KRL di stasiun sudah lebih dari jam, maka sistem refund-nya bisa dilakukan di loket.

Sementara itu, lanjut Eva, sistem refund yang dilakukan saat sudah terjadi perjalanan sedikit berbeda. Bila perjalanan KRL berhenti di tengah jalan akibat gangguan teknis ataupun rel yang tak dapat dilalui, maka penumpang diturunkan di stasiun terdekat.

"Kalau itu bukan stasiun tujuannya, maka pemilik tiket harian berjaminan (THB) akan mendapatkan refund full, sementara pemilik kartu multi trip (KMT) saldonya dipotong sesuai dengan jumlah stasiun yang sudah dilewati," papar Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com