Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa FPI dan Buruh Kepung Kantor Ahok, Pengamanan Dikerahkan Maksimal

Kompas.com - 10/11/2014, 13:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada suasana berbeda di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/11/2014) ini. Terlihat ratusan personel satpol PP bersiaga dengan peralatan tameng dan pentungan.

Juga terlihat personel pengamanan dalam (pamdal) Balaikota yang terlihat lebih banyak bersiaga daripada hari biasa. Pengawal pribadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pun turun dengan formasi full team.

Pengamanan yang ketat di Balaikota itu ternyata dilakukan karena ada dua aksi unjuk rasa oleh dua unsur berbeda, yakni dari buruh, yang menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2015 dan Front Pembela Islam (FPI), yang menolak Basuki menjadi gubernur DKI.

Berdasarkan data kepolisian, ada sekitar 2.500 anggota FPI dan 3.000 buruh yang mengepung Balaikota.

"Setelah mendapat info dari Polda Metro Jaya, kami turunkan sebanyak 800 personel satpol PP berjaga di Balaikota dan DPRD," kata Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso di Balaikota.

Ia mengaku tidak mau kebobolan kembali seperti saat aksi unjuk rasa FPI beberapa waktu lalu. Selain tameng, para personel satpol PP juga dilengkapi dengan pakaian dalmas, pisau, peluru tajam, dan lainnya.

Namun, personel satpol PP baru akan bergerak seusai mendapat arahan dari kepolisian. Sejauh ini, lanjut dia, aksi unjuk rasa berlangsung kondusif.

"Silakan unjuk rasa, secara aturan diperbolehkan, tetapi jangan bertindak macam-macam dan anarkistis," kata Kukuh.

Sementara itu, staf pengamanan dalam, Mochamad Adnan, mengatakan, pada Senin ini seharusnya ia tidak bertugas. Ia sebelumnya telah bekerja pada Minggu (9/11/2014) kemarin.

"Tetapi, kami mendapat instruksi untuk melakukan pengamanan dan ada ratusan pamdal yang bersiaga hari ini. Kita harus menjaga 'rumah kita' ini jangan sampai 'kenapa-kenapa' gara-gara si itu (FPI)," kata Adnan tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com