Sambil membawa spanduk dan bendera, mereka melakukan orasi. "Kalau anda tidak setuju dengan gubernur yang dipilih konstitusi, silakan gunakan hak pilih anda tahun 2017".
Massa yang terdiri dari pria dan wanita ini membentangkan spanduk panjang berisikan pesan-pesan aksi. Misalnya, "Pak Ahok, Kami Mendukungmu Sepenuh Hati", "Jakarta Butuh Pemimpin yang Tidak Munafik", "Jangan Runtuhkan Republik yang Dibangun dengan Darah dan Air Mata", "Hak adalah hak, batil adalah batil," dan "BaraJP mengawal Kebenaran, Mengawal Konstitusi".
Wakil Sekjen BaraJP, Yayong Waryono, mengatakan, Basuki alias Ahok dipilih oleh masyarakat Jakarta, mendampingi Jokowi sebelumnya ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Setelah Jokowi menjabat sebagai Presiden RI, maka sesuai konstitusi Basuki terpilih menggantikan Jokowi.
"Jadi kita dukung Ahok untuk jadi Gubernur DKI Jakarta karena itu hak konstitusi Ahok," ujar Yayong, di depan Balaikota DKI Jakarta, Selasa siang.
Sebagai relawan Jokowi, alasan pihaknya mendukung Ahok bukan ditujukan secara personal. Namun, karena undang-undang sudah mengatur demikian. "Jadi bukan personal kepada Ahok, tapi penegakan konstitusi dan keadilan. Bahwa Ahok memiliki hak sebagai gubernur. Gubernur berhalangan, wakilnya yang jadi gubernur," ujar Yayong.
Pantauan Kompas.com, sekitar 30 orang terlibat dalam aksi ini. Aksi tersebut tetap mendapat pengawasan dari personel kepolisian. Aksi berlangsung tertib. Setelah dari Balaikota Jakarta, massa akan menuju Istana Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.