Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Metromini di Blok M Pilih "Ngetem" Lebih Lama

Kompas.com - 19/11/2014, 11:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar membuat sopir metromini di Terminal Blok M, Jakarta Selatan memilih untuk mengetem lebih lama. Mereka baru berangkat setelah bus terisi penuh.

Seperti diungkapkan Hutasuhut (47) sopir metromini 610 jurusan Blok M-Pondok Labu. Hutasuhut mengaku, dia tak mau 'berjudi' dengan mencari penumpang di tepi jalan.

Jika masuk terminal, maka para sopir akan menunggu lebih lama sampai keadaan di dalam bus cukup penuh dengan penumpang.

"Kita mau narik dari sini harus ada penumpang dulu di dalam. Solar naik begini mana berani kita jalan kosong," kata Hutasuhut kepada Kompas.com, di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).

Hutasuhut mengatakan karena waktu menunggu penumpang lebih lama, jumlah perjalanannya pun berkurang. Biasanya ia bisa pulang pergi Blok M-Pondok Labu sebanyak 8 kali sehari.

"Sekarang kalau ngetem, paling lima kali sehari," ujar Hutasuhut.

Dia menambahkan, kenaikan harga BBM berdampak pada beban operasional mereka. Sehari, pendapatan menarik Metro Mini berkisar Rp 800.000.

Jumlah itu termasuk setoran yang harus dibayar Rp 350.000, mengisi solar Rp 300.000. "Sisanya baru buat kita bagi dua sama kerneknya," ujar Hutasuhut.

Yanto (38), sopir Metro Mini 610 lainnya berharap agar pemerintah segera menerapkan penyesuaian tarif. "Tekor-lah sopir kan belum ada penyesuaian. Enggak ada untungnya buat sopir," ujar Yanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com