Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Kampung Rambutan Tak Aman, Penumpang ke Jalan

Kompas.com - 29/12/2014, 14:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, belum memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang. Sebagian penumpang bus pun lebih memilih naik bus di pinggir jalan di kawasan perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehingga menimbulkan kepadatan.

Seperti terpantau Minggu (28/12) saat arus mudik liburan akhir tahun berlangsung, perempatan Pasar Rebo dipadati calon penumpang bus. Akibatnya, arus kendaraan dari Jalan Raya Bogor ke Jalan TB Simatupang arah Terminal Kampung Rambutan menjadi tersendat.

Parman (27), buruh bangunan asal Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, di dalam Terminal Kampung Rambutan masih banyak calo dan preman. ”Kalau naik bus di dalam terminal, saya jadi waswas karena calonya selalu menarik-narik penumpang. Premannya juga suka menodong minta duit,” ujar Parman.

Ia mengatakan, situasi di perempatan Pasar Rebo lebih aman daripada terminal karena kawasan itu selalu dijaga polisi. Bus juga lebih cepat menaikkan dan menurunkan penumpang di perempatan itu.

Hal serupa diungkapkan Husen (32), yang ingin pulang ke kampungnya di Brebes, Jawa Tengah. ”Masuk ke Terminal Kampung Rambutan jauh. Preman dan calo di terminal itu juga sangat mengganggu,” katanya.

Hilda (30), ibu satu anak asal Garut, Jawa Barat, bahkan mengatakan sampai kebal menghadapi pelaku hipnotis di Terminal Kampung Rambutan. Karena sering bertemu dengan pelaku hipnotis di terminal, dia lebih memilih naik bus di perempatan Pasar Rebo untuk pulang kampung.

”Uh, banyak itu penipu yang bisa hipnotis penumpang beraksi di Terminal Kampung Rambutan. Saya pernah jadi korbannya, sampai akhirnya saya kebal. Caranya, saya balik memelototi mata pelaku hipnotis,” kata Hilda dengan nada kesal.

Komandan Regu III Terminal Kampung Rambutan Yanuarianto tak menampik bahwa Terminal Kampung Rambutan masih jauh dari rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, di dalam terminal juga disediakan pos polisi untuk pengaduan kejahatan.

Guna mengatasi masalah itu, kata Yanuarianto, dibutuhkan revitalisasi bangunan Terminal Kampung Rambutan sehingga hanya penumpang yang dapat masuk terminal.

”Sesuai rencana, tahun 2015 akan dimulai revitalisasi Terminal Kampung Rambutan. Kami pun mengharapkan revitalisasi itu dapat menciptakan rasa aman di dalam terminal,” jelasnya. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com