Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi Tilang Pembatasan Sepeda Motor Berlaku 18 Januari

Kompas.com - 14/01/2015, 15:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya akan memberlakukan sanksi tilang bagi pelanggar pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada 18 Januari 2014.

Hal ini karena uji coba yang kurang lebih dilakukan selama satu bulan sudah dianggap cukup efektif. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul menuturkan bahwa setelah uji coba penerapan pelarangan sepeda motor selama satu bulan, pihaknya akan melakukan penindakan.

"Jadi kebijakan dari Pak Gubernur dan Pemprov DKI. Kita sebagai aparat perlu mendukung seperti pelarangan di ruas jalan tertentu. Perlu ada suatu mekanisme yang benar setelah ada sosialisasikan. Kemudian tanggal 18 Januari kita lakukan penertiban dengan tilang," kata Martinus di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Setelah dilakukan pemasangan rambu lalu lintas, dan sosialisasi yang dilakukan Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya terhadap pembatasan kendaraan roda dua, pihaknya akan memasang marka jalan. Sehingga, sepeda motor tidak bisa melintas di kawasan tersebut.

"Satu bulan penertiban. Kemudian, baru dilengkapi dengan marka jalan mulai masuk. Baru di situ bisa ditilang. Ada bukti pelanggaran," tuturnya.

Menurut Martinus, untuk perluasan jalan kebijakan pembatasan sepeda motor sampai sembilan jalan belum bisa diberlakukan. Hal ini karena kesiapan moda transportasi publik yang mumpuni masih di Jalan MH Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat.

"Untuk perluasannya belum karena memang rencana Pemprov kan ini jadi ikon Jalan Thamrin. Ada bus tingkat juga," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya dalam penerapan pelarangan sepeda motor, kemacetan yang kerap terjadi dapat berkurang. Hal ini memperbaik citra Ibukota Jakarta.

"Evaluasi berjalan tertib. Hampir mengurangi 30-40 persen simbol-simbol kemacetan. Orang yang melintasinya sudah merasa nyaman. Mereka sudah bisa memprediksi waktu perjalanan," tutur Martinus. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com