Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Pelayanan Transjakarta Mendesak

Kompas.com - 16/01/2015, 07:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Perbaikan pelayanan transjakarta akan terus dilakukan. Jumlah bus yang terbatas dan jumlah penumpang yang stagnan menunjukkan mendesaknya perbaikan pelayanan.

Direktur SDM dan Umum PT Transportasi Jakarta Sri Kuncoro mengatakan, dengan melihat jumlah penumpang transjakarta di halte-halte, seharusnya ada peningkatan jumlah penumpang. Belum lagi banyak warga yang belum terlayani transjakarta.

”Stagnannya jumlah penumpang ini menunjukkan perlu ada reformasi di transjakarta ini. Sistem tiket elektronik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kondisi. Kami juga akan membersihkan secara internal,” ucap Kuncoro, Kamis (15/1/2015), saat diskusi ”Refleksi 11 Tahun Transjakarta Busway”, di Jakarta.

Operasional transjakarta dimulai pada 15 Januari 2004 di Koridor I. Saat ini, ada 12 koridor. Dari sisi armada, jumlah bus yang beroperasi saat ini hanya 400 unit, tetapi 120 unit mogok di jalan. ”Kalau mogok, minimal butuh 30 menit untuk memulihkan kondisi,” kata Kuncoro.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bakharudin mengatakan, penyediaan angkutan massal sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan memperkecil kecelakaan.

”Jika transjakarta bisa mengangkut 80 orang, maka sejumlah 80 orang mewakili budaya mengemudi kepada 1 orang sopir bus. Ini mengurangi keruwetan di jalan,” katanya.

Dia mengatakan, polisi siap membantu sterilisasi jalur transjakarta. Sterilisasi jalur menjadi salah satu masalah di transjakarta yang belum terselesaikan.

Darmantoro, salah satu pengguna transjakarta, mempertanyakan waktu operasional bus pengumpan transjakarta. ”Bus pengumpan pernah jalan tahun 2006, tetapi mandek sampai sekarang,” ucapnya. (Agnes Rita Sulistyawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com