Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lurah Susan Didatangi Pengelola PKL yang Dia Tertibkan

Kompas.com - 16/01/2015, 13:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli termasuk pejabat yang rajin melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) di wilayahnya. Akibatnya, dia sering didatangi oleh pengelola PKL tersebut dan bahkan oleh PKL sendiri.

Seperti hari ini, Susan didatangi oleh PKL di Jalan Suwiryo yang memang sempat ditertibkan oleh Kelurahan Gondangdia.

"Biasalah, karena sudah berpuluh-puluh tahun di sana kan. Tadi sudah darah tinggi dia. Tetapi, ya dia sudah tahu salah kok ngotot," ujar Susan di Kantor Lurah Gondangdia, Senin (16/1/2015). [Baca: Lurah Susan "Angkut" Joki dan PKL Gondangdia]

Susan mengatakan, PKL yang berada di wilayah Kelurahan Gondangdia sudah berjualan begitu lama, seakan seperti tidak pernah terjamah. Para PKL pun jadi merasa mempunyai hak milik.

Padahal, tempat yang mereka gunakan untuk berjualan adalah sarana umum milik pemerintah, seperti trotoar dan bahu jalan. Susan mengatakan, sudah banyak warga yang protes terhadap keberadaan PKL tersebut sehingga Susan tidak bisa diam begitu saja.

Memang, PKL-PKL yang menemuinya merasa marah. Mereka merasa Susan tidak adil dalam menertibkan PKL. Mereka mengadu masih banyak PKL di Kelurahan Gondangdia yang tidak ditertibkan. [Baca: Ketika Lurah Susan Pusing dengan PKL ...]

"Tetapi, kita ini kan bertahap ya. Enggak mungkin dong satu pekan Gondangdia bersih dari PKL. Itu sudah bertahun-tahun loh," ujar Susan.

Sebenarnya, Susan berencana untuk memindahkan PKL ke Jalan Biliton. Akan tetapi, dia tidak bisa sembarang menampung PKL di tempat itu. PKL tersebut harus memiliki kartu penduduk yang berdomisili Jakarta.

Mereka juga harus berada di bawah binaan bidang UMKM. Kendalanya, banyak PKL yang tidak berdomisili di Jakarta. "Ya akhirnya saya suruh mereka berjualan di dalam rumah. Jangan di bahu jalan deh pokoknya," ujar Susan.

Selama menjadi Lurah Gondangdia, Susan mengaku ada beberapa persoalan yang sedang gencar ia selesaikan, seperti joki three in one, PKL, dan PMKS. Untuk menyelesaikannya, Susan biasanya meminta bantuan kepada dinas terkait, seperti Dinas Sosial yang membantunya untuk mengatasi PMKS di Kelurahan Gondangdia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com