Menurut Ahmad, penyidik masih mencari keterangan atas kemungkinan keberadaan Danny. "Kami masih telusuri satu per satu kemungkinan adanya informasi keberadaan yang bersangkutan," kata Ahmad, Senin (19/1/2015).
Sampai kini, kata Ahmad, polisi tidak mau berspekulasi apa pun atas hal ini, apalagi disebut-sebut adanya kemungkinan Danny ikut pelatihan militer tertentu yang bisa jadi merupakan kelompok terlarang. "Belum sampai ke sana. Saya akan cek lagi bagaimana perkembangannya," kata Ahmad.
Yang pasti, katanya, polisi akan mencari keterangan mulai dari apartemen sampai kampus di mana Danny menimba ilmu.
Seperti diketahui, Danny Ashri Fajar Purba, hilang misterius sejak Rabu (14/1/2015) lalu dari apartemennya di Margonda Residence. Sebelum hilang, Danny rupanya sudah tak kuliah satu semester.
Bahkan, keluarga melihat perubahan fisiknya cukup drastis dan mencurigakan. Berat badan Danny yang tadinya 100 kg kini menjadi 80 kg. Tubuhnya terlihat jauh lebih tegap dibanding sebelumnya.
Dewi Tresnasih, ibunda Danny, yang tinggal di Batam, Kepulauan Riau, sudah melaporkan kasus hilangnya Danny ke Polresta Depok dengan nomor aduan /031/B/I/2015/PMG/resta Depok sejak Kamis (15/1/2015) lalu.
Dia mengaku telah menceritakan ke polisi tentang aktivitas mencurigakan sang anak yang kini sudah menjalani kuliah pada semester VII tersebut.
Danny masuk program studi Sastra Arab UI pada 2011 lalu. Pemuda berkacamata itu disebut ibunya memiliki indeks prestasi yang baik di atas rata-rata, yakni 3,2.
Kegiatan Danny di kampus hanya aktif di komunitas marawis, ikut Festival Timur Tengah, dan jadi panitia beberapa acara.
Dewi menceritakan, pada September 2014, berat badan Danny mencapai 100 kg lebih. Namun, pada 26 Desember 2014, ketika Dewi bertemu, berat Danny menyusut hingga menjadi 80 kg sehingga perawakannya jauh lebih tegap.
Keluarga masih terus mencari keberadaan Danny. Upaya pencarian polisi pun belum ada kabar signifikan.
Danny memiliki berat badan 80 kg, tinggi 180 cm, rambut ikal, dan memiliki berewok serta berkacamata. (Budi Malau)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.