Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suatu Hari di Rumah Susun Tzu Chi...

Kompas.com - 31/01/2015, 10:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari mulai beranjak siang. Beberapa warga yang kebanyakan perempuan keluar dari pintu-pintu yang di atasnya terdapat nomor blok dan nomor pintu. Sebagian ada yang mencari makanan di pedagang gerobak yang tak jauh dari pintu rumah mereka. Sisanya asyik mengobrol dengan tetangga sambil menyusui anak mereka yang masih kecil.

Pemandangan tersebut dapat ditemukan di Kompleks Rumah Susun (Rusun) Cinta Kasih Buddha Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Rusun yang berdiri sejak tahun 2003 itu kebanyakan diisi oleh warga binaan dari bantaran Kali Angke, Kapuk, dan daerah-daerah di sekitarnya.

Salah satu warga penghuni rusun di lantai dasar adalah Ainur Samkah (35). Ainur atau yang biasa dipanggil Nur mengaku sudah sejak awal 2003 menghuni rusun itu bersama keluarganya sampai sekarang. Karena menerapkan sistem sewa, Nur diwajibkan untuk membayar sejumlah uang setiap bulannya.

"Sebulan di sini Rp 90.000, sudah termasuk keamanan, kebersihan. Kalau air dan listrik (bayar) sendiri-sendiri," kata Nur kepada Kompas.com, Kamis (29/1/2015).

Biaya sewa tersebut terhitung murah bagi Nur. Terlebih lagi, pengelola rusun dari Yayasan Buddha Tzu Chi juga menyediakan fasilitas pendidikan di dalam kompleks rusun sehingga anak-anak di rusun tersebut dapat bersekolah di sana dari jenjang sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) dengan harga yang murah.

"Kalau dulu tahun 2003 kita cuma bayar Rp 10.000 untuk tahun pertama. Dapat seragam sama buku gratis. Kalau sekarang, bayarnya saya lupa, kayaknya enggak sampai Rp 100.000 juga," kata Nur.

Bisa berjualan

Dengan tinggal di rusun, Nur diperbolehkan oleh pengelola untuk membuka usaha kecil-kecilan di lantai dasar dekat tempat tinggalnya. Nur yang menjual soto mi seharga Rp 6.000 per mangkuk dan es campur seharga Rp 2.000 per gelas ini juga tidak dimintai biaya tambahan oleh pengelola.

Di rusun tersebut, juga terdapat sebuah kawasan yang dihuni banyak pedagang gerobak yang menjual berbagai macam makanan. Mereka adalah warga rusun sendiri.

Warga lainnya, Dian Puspitasari (27), mengaku senang tinggal di Rusun Cinta Kasih, terutama karena kebersihannya. Bahkan, Dian dan warga lainnya tidak segan beraktivitas di lantai selasar rusun sambil menikmati es campur buatan Nur.

Alas kaki

Warga rusun sudah terbiasa melepas alas kakinya sebelum menginjak lantai selasar. Bagi yang unit rusunnya di lantai atas, alas kaki mereka dibawa. Tidak terkecuali untuk anak kecil, mereka juga sudah paham dengan kebiasaan tersebut.

"Kita juga berapa lama sekali ada kerja bakti bersih-bersih. Tapi, kalau hari-hari biasa, ya kita-kita saja yang bersihin lantai kita sendiri," tutur Dian.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan rusun milik pemerintah daerah yang berada di sekitarnya. Salah satu contoh Rusun Daan Mogot. Rusun yang memiliki delapan menara itu belum jelas soal pembayaran sewanya dari kebijakan awal yang memberikan gratis selama enam bulan.

Bahkan, lokasi rusun sendiri sulit dijangkau karena akses dari jalan besar sampai ke dalam kompleks rusun jauhnya sekitar 1 kilometer, dengan kondisi jalan tanah dan berbatu. Beberapa warga yang sudah tinggal di sana sempat mengeluhkan jauhnya jarak jika mau mengantar anak sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Megapolitan
Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Megapolitan
Warga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran di Jalan Semeru Raya Jakbar

Warga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran di Jalan Semeru Raya Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com