Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Bantah Aparatnya Todongkan Pistol Sebelum Dikeroyok Anggota TNI AL

Kompas.com - 08/02/2015, 18:09 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto membantah bahwa dua anggota Polri yang dikeroyok di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/2/2015) dini hari, melakukan perlawanan.

Bahkan Heru memastikan kalau dua anggota Polri tidak mengeluarkan atau menodongkan pistol. "Tidak ada itu. Kami di sana sedang melakukan tugas khusus, tiba-tiba ada anggota POM TNI AL masuk. Dia ditanya Kompol Budi Hermanto, ada keperluan apa," kata Heru melalui keterangannya, Minggu (8/2/2015).

Heru menambahkan, Budi menanyakan para anggota TNI AL apa maksud dan tujuan datang ke sana. [Baca: TNI AL: Anggota Polri Tak Pegang Surat Tugas, Malah Menodong Pakai Pistol]

Apabila memang benar melakukan operasi, ujar Heru menirukan perkataan Budi, maka anggota TNI harus menunjukkan surat perintah dulu, baru para anggota Polri juga bersedia memperlihatkan identitas mereka.

Menurut Heru, saat itu, awalnya kubu TNI AL tidak terima harus menunjukkan surat perintah operasinya terlebih dahulu. Namun tidak beberapa lama, datanglah seorang yang diketahui bernama Mayor Tugi.

Pembicaraan pun dilakukan dengannya dan sampai pada keputusan kalau masalah di sana sudah selesai. Baik anggota TNI maupun anggota Polri tidak perlu saling menunjukkan surat tugas atau identitas. [Baca: Penjelasan TNI AL Soal Pengeroyokan Dua Anggota Polri di Bengkel Cafe]

Tidak beberapa lama, tiba-tiba datang lagi seorang bernama Kolonel Nazali. Di dalam ruangan anggota Polri, sebut Heru, dia disebut-sebut menuduh Kompol Budi menyembunyikan narkoba di dalam toilet.

Suasana di sana semakin panas, kemudian anggota TNI AL lain ikut masuk lagi ke dalam dan terjadi pemukulan. Bersama dengan Kompol Teuku Arsya Khadafi dari Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Budi dibawa oleh anggota TNI ke beberapa tempat operasi lain.

Setelahnya, mereka dibawa ke tujuan akhir markas POM TNI AL. Sesampainya di markas POM TNI AL, sudah ada Heru beserta anggota dan langsung melakukan perbincangan dengan pihak TNI AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com