Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, Apa Instruksi Ahok kepada Lurah dan Camat?

Kompas.com - 10/02/2015, 22:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta semua lurah dan camat untuk selalu bersiaga di kala banjir, terutama menyediakan logistik bagi para warga yang terkena dampak banjir.

"Saya minta semua lurah dan camat menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya di posko-posko banjir," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (10/2/2015). 

Menurut Basuki, kebutuhan logistik tersebut harus disediakan di posko-posko pengungsian sehingga nantinya warga yang membutuhkanlah yang akan ke posko, bukan petugas yang mengantarkan langsung logistik ke rumah warga.

Dia mengimbau seluruh warga yang rumahnya terendam banjir untuk segera mengungsi ke lokasi pengungsian yang telah disediakan.

"Warga jangan memaksakan diri bertahan di rumah karena petugas kami tidak akan mengantar logistik ke rumah-rumah. Logistik adanya di posko," kata Basuki.

Sebelumnya, Basuki juga mengapresiasi kinerja lurah dan camat dalam mengantisipasi banjir di wilayahnya masing-masing. Tidak ada lurah dan camat yang terancam dipecat Basuki akibat lalai dalam penanganan banjir.

Kinerja yang baik itu, kata Basuki, ditunjukkan dengan cepat surutnya genangan maupun banjir yang merendam wilayah Jakarta.

Dia mengatakan, banjir di Jakarta kali ini disebabkan air laut pasang (rob), hujan yang terus mengguyur Jakarta, serta Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mematikan aliran listrik di wilayah Jakarta Utara, termasuk di rumah pompa Waduk Pluit.

Akibatnya, pompa tidak berfungsi dan air melimpah ke kawasan ring 1 (Jalan Medan Merdeka) Ibu Kota.

"Istana itu banjir bukan karena drainase, tapi karena aliran listrik Waduk Pluit dimatikan. Kamu lihat di Gajah Mada, Veteran, dan Juanda semua sungai di sana rendah, jangan lagi ada yang menghambat saluran air itu. Kalau saluran air terhambat, saya pecat lurah dan camatnya," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com