Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Senjata, Seorang Anggota Polisi Pukuli Dua Satpam RS Fatmawati

Kompas.com - 13/02/2015, 17:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota polisi yang melakukan pemukulan terhadap dua satpam RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, diketahui membawa senjata saat melakukan aksinya. Senjata tersebut digunakan untuk memukul.

Kapolsek Metro Cilandak Komisaris Sungkono membenarkan kabar tersebut. Menurut dia, senjata yang digunakan bukan senjata api, melainkan airsoft gun.

"Itu bukan senjata api ya, tetapi airsoft gun yang digunakan. Dalam prosedur anggota Yanma dilarang membawa senjata api kalau sedang tidak bertugas," kata Sungkono saat dihubungi, Jumat (13/2/2015).

Menurut Sungkono, kejadian penganiayaan dua satpam di RSUP Fatmawati hanya kesalahpahaman. Sebab, kata dia, anggota polisi itu sedang berduka karena ada salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dunia. [Baca: Seorang Polisi Mengamuk dan Pukuli Satpam RS Fatmawati]

Di sisi lain, dua satpam tersebut dinilai mempersulit peminjaman kursi roda. Adapun kursi roda yang diminta, kata Sungkono, diperuntukkan untuk ibu anggota polisi yang juga ikut melayat.

Ibu polisi tersebut diketahui dalam keadaan stroke. "Keadaannya sedang melayat kakak iparnya yang meninggal dunia dan ini mungkin kesalahpahaman saja," ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh, dua satpam RSUP Fatmawati yang dipukuli masing-masing bernama Yudi Setiabudi (39) dan Abdulah (20).

Sedangkan polisi yang melakukan pemukulan adalah Briptu Rizky Maulana Ishaq (25). Ia diketahui berdinas di Pelayanan Masyarakat di Mabes Polri.

Kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Rizky saat ini telah ditangani oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com