Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian pada Malam Sebelum Sopir Express Ditemukan Tewas

Kompas.com - 18/02/2015, 13:31 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pul Ciganjur taksi Express, Munawar, mengaku tidak tahu motif pembunuhan yang dialami oleh salah seorang karyawannya, Tony Zahar (56). Akan tetapi, dia mengaku ada hal aneh terjadi ketika Tony sedang bertugas malam.

"Istrinya sempat telepon Tony bilang kalau Tony harus segera pulang karena ada hal yang sangat penting," ujar Munawar di Rumah Duka RSCM, Rabu (18/2/2015).

Munawar mengaku mendengar hal itu dari karyawan lain. Akan tetapi, dia tidak tahu lagi apa yang dilakukan Tony setelah menerima telepon itu. (Baca: Pengurus Pul Yakin Sopir Taksi Express Itu Bukan Korban Perampokan)

Ketika pagi datang, dia baru mendengar kabar bahwa Tony ditemukan tewas. Munawar menduga, tewasnya Tony berkaitan dengan telepon dari sang istri pada malam itu.

Selama ini, Munawar mengaku tidak mengenal istri Tony. Tony yang sudah bekerja menjadi sopir sekitar 2 tahun ini sering membawa serta anak-anaknya ke pul. Anak-anak dibawa ketika Tony hendak memberi uang setoran dan mengembalikan mobil.

"Itu Tony aneh juga sih anaknya. Kalau anak dibawa terus tapi kalau istri enggak pernah. Kita juga enggak tau apa istrinya dua atau satu," ujar Munawar.

Saat ini, jenazah sudah tiba di RSCM. Belum ada keluarga Tony yang terlihat di rumah duka. Munawar mengatakan, istri Tony masih dalam perjalanan. (Baca: Kronologi Ditemukannya Sopir Taksi Express Bersimbah Darah di Pasar Minggu)

Sebelumnya, taksi Express B1595ETB yang dikendarai Tony ditemukan terparkir di Jalan Raya Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Taksi itu mengundang curiga banyak orang yang melintas. Saat ditemui, sopir taksi tewas dengan luka gorokan di leher. (Baca: Sopir Taksi Express Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com