Cecep tewas dihakimi setelah tertangkap saat melakukan aksi penjambretan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (1/3/2015).
IP menuturkan, pria yang menikah dengannya pada September 2013 itu merupakan pribadi yang tertutup. "Dia enggak pernah cerita soal kerjaan. Saya juga enggak tahu. Orangnya itu tertutup," kata IP, di rumahnya yang berlokasi di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Senin (2/3/2015).
Cecep sering tak pulang hingga berhari-hari, bahkan pernah satu kali sampai satu bulan. Namun, tak ada yang diceritakan soal pekerjaannya.
Yang dia tahu, Cecep pernah bekerja serabutan dengan penghasilan tak tentu. Kadang, Cecep pulang membawa uang ratusan ribu, kadang juga tidak.
"Pernah cuma bawa susu buat anak," ujar IP. Ia tak menyangka karena Cecep juga merupakan pribadi yang pemalu.
Dengan Cecep, ia telah dikaruniai seorang anak, D, yang masih berusia 10 bulan. IP juga punya dua anak dari perkawinan sebelumnya, M (15) dan RD (12).
Saat ini, jenazah Cecep belum sempat dibawa pulang. Cecep masih disemayamkan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Jenazah pelaku belum dibawa lantaran IP sungkan dengan para tetangga. IP juga bingung karena keluarga suaminya sudah pindah dari Jakarta.
Dia masih akan menemui pihak RS Polri untuk urusan jasad suaminya. "Enggak enak sama warga sini kalau dibawa ke sini. Mau dimakamkan di mana juga bingung. Bagaimana baiknya nanti," ujar IP.
Cecep tewas dihakimi massa, tepatnya di pintu pelintasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi. Dia dihakimi setelah dikejar warga lantaran dituding melakukan penjambretan tas coklat milik seorang korban yang belum diketahui identitasnya.
Polisi menyebut, tersangka menodongkan golok terhadap korban bersama tiga pelaku lainnya. Para pelaku mengendarai sepeda motor matik Yamaha Mio warna hitam.
Korban penjambretan kemudian berteriak dan mengundang perhatian warga. Empat pelaku dikejar, tetapi Cecep yang tertangkap, kemudian dihakimi massa. Cecep yang mengalami luka-luka selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramatjati. Namun, nyawanya tak tertolong di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.