Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD Akui Terbiasa Ajukan Proyek secara "Gelondongan"

Kompas.com - 06/03/2015, 17:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD Ferrial Sofyan mengakui, lembaganya tidak memiliki kewajiban untuk mengajukan usulan pengadaan barang dan jasa secara lengkap, sesuai yang disyaratkan dalam e-budgeting. Secara lengkap yang dimaksudkan adalah pencantuman harga barang secara satuan.

Ferrial beralasan, tidak perlunya DPRD merinci secara lengkap usulan pengadaan barang dan jasa yang mereka usulkan, sudah disetujui bersama Pemprov DKI lewat sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Hal itulah yang kemudian membuat DPRD mengajukan usulan pengadaan barang dan jasa secara gelondongan.

"Untuk besaran pendapatan belanja dan pembiayaan itu sudah kita setujui secara gelondongan dalam KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara).
Makanya ada MoU antara pimpinan DPRD dan Gubernur," kata Ferrial seperti dikutip dari video rapat mediasi antara Pemprov DKI dan DPRD yang diunggah di YouTube.

Ferrial menganggap hal itu merupakan tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Ferrial, pihak yang bertugas untuk melengkapi usulan pengadaan barang dan jasa secara satuan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

"Yang diberikan oleh DPRD kepada Gubernur tidak pernah tertulis lengkap. Terkait adanya e-budgeting, itu bukan tugas kita. Tidak ada itu dalam pembahasan. Itu tugas dari eksekutif untuk meng-input sesuai dengan program e-budgeting," kata politisi Partai Demokrat itu.

Sebagai informasi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sistem e-budgeting memang mengharuskan usulan pengadaan barang dan jasa diajukan pencantuman harga barang secara satuan.

Hal inilah yang menyebabkan Ahok, sapaan Basuki, disebut membuat penyerapan anggaran yang rendah.

"Dengan penerapan e-budgeting, banyak SKPD yang tidak bisa bikin (pengadaan barang) secara satuan karena kebiasaan gelondongan. Jadi, ada potensi silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) tinggi. Tetapi, emang gue pikirin silpa tinggi, yang penting kan uangnya tidak dipakai sembarangan," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com