Pantauan Kompas.com, dalam razia ini beberapa warga terminal dengan badan bertato ditangkapi petugas.
Rata-rata ditangkapi saat duduk di pinggir terminal dan tidak memiliki identitas. Selain itu, yang dicurigai sebagai preman juga digeledah. Banyak yang membawa gitar layaknya pengamen juga ikut dijaring.
Sebanyak 98 petugas terlibat dalam operasi gabungan bersama dengan petugas Dishub Terminal Rambutan itu. Salah satu yang dijaring yakni Hanif (29) warga Sukabumi yang baru saja tiba di Terminal Rambutan.
Saat digeledah petugas, tas Hanif ditemukan senjata jenis golok. Petugas lalu menggiringnya. Hanif mengaku, membawa golok itu untuk oleh-oleh di rumah.
"Mau oleh-oleh saja buat digunakan di rumah," ujar Hanif, saat digiring petugas, menuju pos polisi di dalam terminal.
Kepala Polsek Ciracas Komisaris Martono mengungkapkan, tujuan razia selain menyasar preman, turut mengincar kepemilikan senjata tajam, senjata api, narkoba, dan juga menggeledah pendatang yang turun di bus kota.
"Mencari senjata tajam, senjata api, narkoba, dan preman yang meresahkan masyarakat," kata Martono, di Terminal Rambutan.
Menurut dia, pendatang yang baru turun bus dan dicurigai kemudian digeledah oleh anggotanya untuk diperiksa. Selain preman dan pendatang, beberapa calo juga ditangkap dalam operasi yang berlangsung mulai pukul 13.00 tadi.
"Jumlah ada 32 orang. Beberapa di antaranya calo-calo dan preman," ujar Martono. 32 orang yang diciduk tersebut, lanjutnya, akan dibawa seluruhnya ke Polsek Ciracas.
Jika ada yang terbukti melakukan tindak kriminal, maka akan ditahan. Sementara yang tidak terbukti akan didata untuk dibina oleh petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.