Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mestinya Truk Tronton Tak Lewat Jalan Raya Puncak

Kompas.com - 13/03/2015, 22:00 WIB

BOGOR, KOMPAS — Tabrakan beruntun yang merenggut 2 jiwa dan melukai 4 orang di Kilometer 81 Jalan Raya Puncak, Citeko, Cisarua, Bogor, Rabu (11/3) malam, diduga karena rem blong. Fungsi rem pada truk pengangkut alat berat tidak berfungsi sehingga truk melaju tidak terkendali.

"Seharusnya truk alat berat tidak melewati jalur rawan seperti Jalan Raya Puncak yang banyak turunan curam dan berkelok," kata Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar M Agung Suyono, Kamis (12/3).

Kecelakaan itu mengulang peristiwa serupa pada November 2014. Kala itu, truk tronton pengangkut kawat baja menabrak beberapa mobil di Jalan Raya Puncak, Simpang Pasir Angin, Megamendung, sehingga menewaskan lima orang.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Bramastyo Setiaji menambahkan, beban berat akan menambah laju kendaraan saat berjalan di turunan. Kendaraan, terutama truk tronton yang berdimensi panjang, kian sulit dikendalikan dalam laju tinggi, apalagi jika fungsi rem tidak maksimal.

Itulah yang terjadi dalam kecelakaan pada Rabu malam itu yang melibatkan 2 truk tronton, 3 mobil, dan 5 sepeda motor. Penyebabnya adalah truk tronton Hino pengangkut material berbahan baja sangga jembatan high beam yang amat berat. Truk itu bernomor polisi B 9001 HO dari Bandung tujuan pabrik semen di Citeureup, Bogor.

Menjelang Alfamart di Jalan Raya Cisarua atau Rumah Makan Family Kapau, diduga karena rem blong, laju truk tak terkendali sehingga menabrak Toyota Avanza Veloz (B 1652 BZU). Minibus itu dikemudikan Wily Widjaja (36) dengan penumpang Fany Heliana (36), Lay Susan (32), dan Feby (32). Fany tewas di lokasi kejadian.

Truk dan mobil itu meluncur ke bawah dan menabrak sepeda motor Honda Beat (F 2873 NS) yang dikendarai Dedi Supriatna (43), warga Cisarua. Dedi sempat meloncat sehingga selamat meskipun kakinya patah. Sementara kendaraannya ringsek tergilas.

Tiga kendaraan itu lalu menabrak truk tronton Mitsubishi (F 9093 FD) tanpa muatan yang dikemudikan Didin Sanudin (42), warga Tasikmalaya. Didin selamat dan ditahan untuk pengejaran sopir truk tronton penyebab kecelakaan yang buron itu.

Empat kendaraan itu kemudian menabrak dan menewaskan seorang lelaki, yakni Endang (42), warga Citeko. Truk tronton itu juga menabrak empat sepeda motor yang parkir di depan warung internet dan gedung rumah toko tempat restoran Nagoya, Apple DC, dan Columbia. (BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com