Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kapok, WNA Korea Tak Punya Dokumen Ini Mau Balik Lagi Setelah Dideportasi

Kompas.com - 17/03/2015, 20:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menetap dan bekerja di Indonesia bagi warga asing ini nampaknya sudah menjadi pilihan yang paling menarik. Namun, Bung Chul Yo alias Candra Gunawan (54), harus memupuskan mimpinya lantaran tak memiliki dokumen lengkap.

Pria asal Korea Selatan ini divonis selama delapan bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (17/3/2015). Dakwaan ini lebih rendah dibanding dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), Restu, selama lima tahun dan denda Rp 500 juta karena melanggar pasal 119 ayat 1 UU No. 6 tahun 2013 tentang Keimigrasian.

Atas putusan ini, Chandra, mengaku menerima dakwaan majelis hakim. Ia rela dan berharap segera dideportasi ke negara asalnya. "Ya pulang Korea saja. Ketemu sama anak istri," kata Chandra.

Namun, Chandra mengaku akan kembali lagi ke Indonesia karena masih ada urusan pekerjaan yang belum selesai. Chandra mengaku bisnis di Indonesia sebagai pengolah limba bekas kelapa sawit.

"Di sini bekerja mudah, saya akan kembali lagi setelah dideportasi, tetapi dengan dokumen lengkap," kata Chandra.

Pengacara Chandra, Eko Novriansyah, berharap kliennya dideportasi. Karena Chandra tidak melakukan kejahatan seperti terorisme jadi tak layak divonis dengan hukuman tersebut.

"Sebab klien saya hanya melanggar urusan dokumen keimigrasian. Bukan pelanggaran kasus kejahatan serius seperti terorisme atau narkoba. Atau bisnis yang merugikan orang lain," kata Eko.

Chandra ditangkap bersama temannya, WNA asal Malaysia, Joshua Wijaya (53) pada 23 Oktober 2014 karena melakukan pengurusan paspor palsu di kantor Imigrasi Jakarta Utara. Chandra tidak melengkapi dokumen sebagai warga negara asing selama 22 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com