Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Fraksi Nasdem: Taufik, Atur Saja Gerindra

Kompas.com - 20/03/2015, 19:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menilai Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik telah menyampaikan pernyataan yang ngawur. Hal itu sehubungan dengan pernyataan Taufik yang menuding Bestari telah membocorkan hasil pembahasan internal DPRD ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Ada celotehan ngawur M Taufik tentang Bestari bocorkan rahasia pimpinan. Ini sebenarnya bisa jadi sejarah mencatat sebagai statement terburuk yang pernah diucapkan seorang Wakil Ketua DPRD DKI," kata Bestari melalui pesan singkatnya, Jumat (20/3/2015).

Karena pernyataan tersebut, Bestari menganggap Taufik tidak memiliki etika dalam berpartai. Menurut dia, tidak sepatutnya Taufik ikut campur dalam urusan kader partai lain.

"M Taufik tidak punya hak mengatur langkah saya dan Nasdem. Atur saja Gerindra," ujar Bestari.

Sebelumnya, Taufik mengatakan, terjadi keributan kecil menjelang rapat pimpinan DPRD yang membahas sikap lembaga legislatif itu terhadap RAPBD 2015, Kamis (19/3/2015) kemarin dipicu kedatangan Bestari. [Baca: Ketua Fraksi Nasdem Bocorkan Rahasia DPRD ke Ahok?]

Menurut Taufik, langkah Bestari yang menghadiri pembukaan rapat input e-budgeting di Balai Kota telah membuat sejumlah pimpinan di DPRD DKI melontarkan sindiran kepadanya.

Kata Taufik, pada dasarnya para pimpinan DPRD tak mempermasalahkan kedatangan Bestari. Ia mengatakan, hal yang dipermasalahkan hanyalah mengenai dugaan bahwa Bestari telah membocorkan hasil pertemuan para pimpinan DPRD ke Ahok (sapaan Basuki).

"Kita sih komunikasi siapa saja yang mau komunikasi dengan Gubernur, silakan. Tidak ada masalah. Tetapi kan ada hal-hal tidak etis yang harusnya tidak disampaikan ke orang lain. Apalagi itu hasil pertemuan bersama," ujar Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com