Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anggota DPRD Muda Ingatkan Ahok untuk Lebih Menjaga Etika

Kompas.com - 23/03/2015, 23:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga anggota DPRD DKI yang tergabung dalam Parlemen Muda Jakarta (PMJ) menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Senin (23/3/2015) petang. Tiga anggota itu adalah Wahyu Dewanto dari fraksi Partai Hanura serta Fajar Sidik dan Aristo Purboadji yang merupakan anggota fraksi Partai Gerindra.

Mereka bertiga mengingatkan Basuki untuk lebih menjaga etika dalam bertutur kata sebagai seorang Gubernur. 

"Kami kan masih muda, kebetulan kan kami masuk DPRD juga masih belajar dan enggak tahu yang sekarang ini ribut-ribut. Makanya kami bertemu kepada Gubernur dan menyampaikan, 'Pak, ada baiknya seorang pemimpin, Gubernur, etikanya dijaga'," kata Wahyu, seusai bertemu Basuki.

Bahkan, lanjut dia, PMJ juga mengirim surat terbuka pada Basuki. Pertemuan singkat mereka dengan Basuki hanya sekadar mengingatkan permasalahan etika saja, tidak membahas hal teknis seperti kekisruhan APBD maupun hak angket.

Menurut Wahyu, Basuki menerima seluruh imbauan para anggota PMJ tersebut. "Pak Gubernur bilang, 'kalau kalian datang kepada saya (terkait) masalah etika, saya terima dan saya minta maaf juga atas hal itu'. Kami bilang juga, kami ini (anggota DPRD) baru enggak tahu dan enggak mengerti apa-apa," kata Wahyu. 

Pada kesempatan itu, lanjut Wahyu, Basuki sempat menyinggung hak angket yang juga ditandatangani oleh ketiganya. Wahyu berdalih, ikut menandatangani hak angket karena ingin etika Basuki sebagai Gubernur dapat berubah lebih baik lagi.

Sebab, tujuan pengguliran hak angket, selain untuk menyelidiki dokumen rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) yang dikirim DKI ke Kemendagri, juga terkait etika Basuki.

Terlebih saat Basuki mengeluarkan kata tidak sopan saat wawancara langsung dengan Kompas TV, beberapa waktu lalu. "Kami suka lah pemimpin tegas. Tetapi kalau sudah mengeluarkan perkataan kasar, kotor, nah kami harus menyikapi dan menyoroti hal itu," kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com