Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Masuk Penjara, Mereka yang "Nyolong" Rp 40 Triliun Juga

Kompas.com - 24/03/2015, 09:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  Tim angket telah menarik kesimpulan sementara, yaitu bahwa Basuki terbukti bersalah dalam mengajukan dokumen palsu RAPBD ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun tidak tinggal diam. Dia menegaskan, pelaporannya ke kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan anggota DPRD sejak tahun 2012 juga terus bergulir.

"Kalau berantem begini bisa sampai 2019. Kecuali dia bisa jatuhin saya pakai angket ya, bawa ke Mahkamah Agung, kemudian saya dipidana. Saya masuk penjara," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (24/3/2015).

Namun, menurut Basuki, pihaknya juga telah melaporkan kejanggalan APBD 2012-2014 hingga RAPBD 2015. Basuki melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selama tahun 2012-2014, kata dia, pokok pikiran (pokir) atau anggaran "titipan" DPRD kepada SKPD DKI mencapai Rp 40 triliun. Selain itu, permasalahan kasus pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) juga telah dilimpahkan kepada Bareskrim Polri sehingga dia berharap hukum dapat ditegakkan.

"Kalau saya memang masuk penjara, mereka DPRD yang dari tahun 2012 yang ada (titip pokir) Rp 40 triliun pokir masuk juga dong (ke penjara). Masa yang enggak nyolong uang enggak masuk penjara, dia enak-enak saja. Saya kira ini proses pertunjukan politik yang menarik," kata Basuki. 

Lebih lanjut, Basuki mengaku tidak khawatir atas langkah tim angket memanggil tim ahli tata negara. "Panggil saja, nanti juga ada proses pengadilan kok. Saya sudah bilang kalau kehilangan jabatan enggak masalah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com