Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2015, 13:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Belasan tokoh maupun perwakilan dari organisasi masyarakat Betawi masuk ke gerbang Balai Kota. Mereka memaksa bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya, Senin (30/3/2015) siang ini.

Mereka mengaku tidak terima hanya dipertemukan dengan Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) DKI. Mereka ingin Basuki langsung mengklarifikasi pernyataannya tentang pemberian nama calon anak sapi di Rumpin, Kabupaten Bogor, yakni "USB" (untuk sapi Betawi). Selain itu, mereka juga menuntut Basuki untuk meminta maaf kepada warga Betawi atas pernyataannya itu. (Baca: Gara-gara Beri Nama Sapi "USB", Ahok Didemo)

Ketua Umum Forum Pemuda Betawi, Rahmat HS, yang turut serta dalam aksi itu meminta Basuki tidak menyampaikan kata-kata bernada rasial. 

"Kami minta Ahok (Basuki) mengklarifikasi pernyataannya di Rumpin yang memelesetkan USB dengan Betawi, itu sama saja rasialis. Kami minta Ahok jangan suka mancing-mancing emosinya warga Betawi. Setelah mendapat klarifikasi, kami langsung pulang kok, ngapain lama-lama di sini," kata Rahmat. 

Rahmat mengaku, ia bersama teman-temannya akan menunggu hingga pukul 18.00 atau sesuai izin yang diberikan Polda Metro Jaya melakukan aksi unjuk rasa. Ia berjanji tidak akan membahas permasalahan lain dengan Basuki, kecuali tentang klarifikasi USB tersebut. (Baca: Ahok Bantah Namakan Sapi Betawi karena Rasis)

"Kami janji pembicaraan enggak akan melebar ke mana-mana. Masalahnya kalau Gubernurnya rasialis akan jadi preseden buruk di masyarakat. Masyarakat Betawi ini kalau disinggung sudah enggak perlu bayaran lagi, mereka yang rumahnya di belakang Balai Kota juga bakal langsung demo kalau disinggung seperti itu. Kami pasti bawa aksi ini damai. Balai Kota ini kan rumah kita ngapain sih cari ribut," kata Rahmat.

Selain Rahmat, ada Ketua Umum Forum Betawi Bersatu (FBB) Endang, Ketua Barisan Anak Jakarta (Braja) Eki Pitung, Sekjen Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Syarif Hidayatullah, dan beberapa perwakilan ormas lainnya yang memaksa bertemu Basuki.

Mereka diketahui juga pernah mendatangi Balai Kota saat Basuki masih menjadi Wakil Gubernur DKI. Saat itu, mereka memaksa bertemu Basuki yang berseteru dengan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) tentang pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang. Saat itu, mereka bertemu dengan Basuki dan Basuki juga menelepon Lulung untuk meluruskan perseteruan mereka. 

Pantauan Kompas.com, para tokoh Betawi ini menunggu dipanggil masuk ke dalam ruang kerja Basuki di pendopo Balai Kota. Belasan staf pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota pun berjaga menghadang mereka. Eki Pitung terlihat terus melakukan negosiasi dengan staf pamdal. Bahkan, ia terlihat menghubungi salah satu ajudan Basuki, Priyono, agar bisa bertemu dengan sang Gubernur.

"Kita mau baek-baek dateng ke sini. Kita mau masuk ke dalam. Mending suruh kita masuk daripada ribut-ribut di luar," kata Eki kepada salah seorang staf pamdal, Sumarna.

Hingga pukul 12.45, Basuki masih di dalam ruang kerjanya dan baru saja selesai memimpin rapat pimpinan (rapim) dengan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com