Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Bulan di Atas Kuburan

Kompas.com - 04/04/2015, 21:09 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com--Ini cerita tentang si Sahat, anak Samosir yang suka menulis dan bercerita. Anak muda yang memiliki pikiran ke masa depan, yang membuatnya kepingin pergi dari kampungya di tepian Danau Toba.

Kebetulan Sahat memenangi sebuah sayembara novel. Alasan itulah yang meguatkan dirinya untuk segera merantau, pergi ke Jakarta untuk mengejar impiannya sebagai seorang penulis besar. Bersama kawannya, Si Tigor, Sahat pun pergi merantau.

Oleh emak, Sahat dipesankan jangan kiranya dia lupa diri. Jangan lupa dari mana dia berasal. "Kalau kau sukses, sukseslah kau dengan karya-karyamu," begitu pesan Emak.

Sebab tahu keputusan si Sahat sudah bulat, Emak pun hanya bisa merestuinya. Esoknya, pagi-pagi benar, Emak pergi ke pasar terbesar di Samosir sambil membawa kain-kain yang dia punya untuk dijual, sekedar untuk memberi Sahat bekal.

Sahat dan Tigor pun menyeberang Danau Toba meninggalkan Samosir. Tak ada yg tahu apakah Sahat bakal kembali atau tidak. Sepasang sahabat itu pun menumpang bus membelah pulau Sumatera menuju Jakarta dengan tujuan untuk mengambil hadiah kemenangannya sebagai juara menulis novel, sekaligus memulai hidup baru sebagai warga ibu kota.

Tapi alangkah terkejutnya saat menemui alamat yang dituju, ternyata rumah seorang calon presiden republik ini yang juga seorang koruptor. Untunglah ada Mona di sana, puteri si koruptor yang rupanya tak cuma jatuh cinta dengan tulisan Sahat, tapi juga sekaligus cinta kepada penulisnya.

Kecewa oleh kenyataan yang dihadapinya, Sahat dan Tigor pun terdampar di rumah Sabar, perantauan dari Samosir yang sudah lebih dulu menghuni kota Jakarta. Oleh si Sabar, Sahat pun diakomodasi. Dibelikannya komputer agar Sahat menghasilkan karya-karya besar, yang darinya akan mendatangkan uang dan kemakmuran hidup.

Begitulah, kisah kaum urban yang mengambil judul dari puisi Sitor Situmorang "Bulan di Atas Kuburan" ini melengkapi kisah-kisah sebelum ini tentang warga perantauan yang berjuang keras demi megejar impian di kota Jakarta.

Di panggung bergantungan baju, celana, dan kain-kain ulos. Baju-baju dan celana-celana itu punya Minar isteri si Sabar yang memuka jasa laundry. Sementara kain-kain ulos itu milik emak si Sahat. Di tengah, ada meja kerja milik Mona.

Menyaksikan jalanya dramatic reading yang berlangsung 1,5 jam ini rasaya kurang mulus jalannya. Bisa jadi karena para pemerannya belum lama memegang naskah, sehigga pada beberapa bagian masih terbata-bata mengeja suasana batin naskah yang dibaca. Walhasil, emosi yang coba dibangun oleh Ria Irawan yang jadi isteri Sabar, Atiqah Hasiholan yang berperan jadi Mona, dan Mutiara Sani yang berperan sebagai emak si Sahat, rasanya tak pernah tuntas. Sebab berkali-kali para pemeran itu harus menundukkan kepala untuk "mengeja" naskah.

Apalagi pergelaran ini tak menggunakan musik sebagai ilustrasi untuk memperkuat bangunan suasana, maka jadilah tontonan ini pun jadi terasa lamban dan menjemukan.

Dramatic reading ini berlangsung pada Sabtu, 4 April 2015 di Galeri Indnonesia Kaya, Jakarta, pukul 15.00 hingga 16.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com