Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Raih Penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah Terbaik

Kompas.com - 05/04/2015, 15:41 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil memperoleh penghargaan sebagai salah satu daerah yang memiliki perencanaan pembangunan terbaik pada 2015. Bekasi mendapat penghargaan ketiga terbaik setelah Kabupaten Garut dan Kabupaten Bekasi.

"Kami bersyukur atas diraihnya Anugerah Pangripta Nusantara," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Minggu (5/4/2015). Penghargaan dari Badan Perencanaan Nasional ini diterima Rahmat didampingi jajaran Pemerintah Kota Bekasi pada 2 April lalu.

Nama penghargaan yang diterima adalah Pangripta Nusantara. Penghargaan ini diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang dinilai sukses meningkatkan kualitas pembangunan daerah.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi Jumhana Luthfi menambahkan, Kota Bekasi memiliki rancangan pembangunan tahap menengah 2014-2018. Pada 2014, pembangunan difokuskan pada penataan kelembagaan. Pada 2015 Pemkot fokus membangun pelayanan dasar.

Pada 2016 pembangunan diarahkan pada infrastruktur dan utilitas. Pada 2017 Pemkot Bekasi mencanangkan tahun investasi dan perekonomian daerah. Sementara pada 2018 Pemkot merancangnya sebagai tahun inovasi dan kreativitas.

"Setiap tahun, porsi APBD akan lebih besar untuk skala prioritas kegiatan tersebut," kata Jumhana.

Citra buram

Selama ini, asosiasi Kota Bekasi di mata publik identik dengan citra buram, yaitu lemahnya penataan kota. Impresi bernada negatif ini tecermin dalam jajak pendapat Kompas yang dilakukan awal Maret dengan responden warga di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Hampir separuh responden di luar Kota Bekasi mengungkapkan kata "macet" sebagai kesan pertama mereka terhadap kota yang telah berumur 18 tahun ini. Anggapan paling banyak kedua dari masyarakat di sekitar Kota Bekasi, daerah seluas 210,49 kilometer persegi ini, adalah wilayah yang kurang rapi.

Baca: Berharap Citra Kota Bekasi Tak Bikin Risi 

Warga Kota Bekasi pun memiliki kesan yang hampir serupa. Dua dari tiga responden yang berasal dari wilayah ini menjawab jalanan yang macet ketika ditanya impresi terhadap kota mereka sendiri. Selain kemacetan, Bekasi juga dianggap sebagai daerah rawan kejahatan oleh warganya sendiri.
Baca juga: Padatnya Akses Bekasi-Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com