Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Iran yang Ditangkap Polsek Senen Sindikat Internasional

Kompas.com - 06/04/2015, 16:59 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara asing (WNA) asal Iran, Hajinasiri Mohsen Aliashghar (54) yang ditangkap oleh Polsek Senen Jakarta Pusat merupakan anggota sindikat narkoba internasional yang dikendalikan oleh warga Nigeria. Hajinasiri tinggal di Malaysia dan ditugaskan menjadi kurir di Indonesia.

"Bosnya adalah orang Nigeria. Dia Iran namun tinggal di Malaysia. Disuruh berangkat ke Jakarta untuk melakukan transaksi," kata Kapolsek Senen Komisaris Kasmono, Senin (6/4/2015).

Dari informasi yang didapat oleh Polsek Senen, diungkapkan Hajinasiri terakhir kali datang ke Indonesia pada 11 Maret silam. Sebelumnya, diketahui ia berpindah-pindah negara dan kembali lagi ke Indonesia.

"Dia sempat ke Thailand lalu Indonesia, ke Malaysia dan balik lagi ke Indonesia. Cap terakhir dari imigrasi masuk tanggal 11 Maret. Tetapi yang pasti dia masuk pertama kali bulan Januari," kata Kasmono. [Baca: Jual Sabu ke Polisi, Pria Asal Iran Ditangkap]

Setibanya di Indonesia, Hajinasiri langsung menghubungi H yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang. H diketahui berada di Thailand. "Dia telepon untuk kasih tahu kalau sudah sampai di Indonesia," kata Kasmono.

Keesoka harinya, Hajinasiri mengungkapkan bahwa dia menghubungi M (buronan) warga nigeria yang tinggal di Malaysia.

M kemudian menginformasikan akan ada seorang perempuan yang mengantar sabu ke tersangka. "Saat itu tidak jadi, informasinya akan digantikan orang lain," ujarnya.

Dua hari kemudian seorang perempuan menghubungi tersangka untuk bertemu restoran di McDonald's Karawaci, Tangerang. Di sana pelaku dititipkan narkotika.

"Setelah bertemu pelaku menerima empat kaleng biskuit warna merah. Dari empat, ternyata hanya dua kaleng biskuit yang jika dijumlah semuanya berisi dua kilogram sabu," kata Kasmono.

Di Indonesia, kata Kasmono, Hajinasiri berpindah-pindah tempat persembuyian. Namun kepastiannya ia hanya bermain di daerah Jakarta. "Kalau hotel ganti-ganti. Enggak tetap. Terakhir ya di hotel Tebet itu," ucap Kasmono.

Di Indonesia, Hajinasiri ditugaskan untuk mengantar barang ke tempat-tempat yang sudah diberitahu sebelumnya. "Ganti-ganti hotel. Selama indonesia ya cuma di Jakarta saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com