Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anggaran Belum Dipakai, tapi Sudah Disembelih Kemendagri

Kompas.com - 13/04/2015, 11:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta masih menyesalkan penetapan nilai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015 senilai Rp 69,286 triliun. Menurut dia, penetapan besaran itu tidak mengacu pada undang-undang yang berlaku, yakni Pasal 314 (8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan tersebut tidak mengatur penggunaan pagu belanja tahun anggaran sebelumnya jika sebuah provinsi menggunakan peraturan gubernur (pergub) APBD. Besaran yang digunakan adalah pagu anggaran senilai Rp 72,9 triliun sesuai dengan nilai APBD Perubahan 2014. 

"Kalau ini mah anggaran belum dipakai sudah disembelih Kemendagri. Belum ditandatangani Menteri (Mendagri) saja, sudah silpa (sisa lebih penghitungan anggaran) Rp 3 triliun. Itu yang saya sayang Rp 3 triliun," kata Basuki kesal terhadap pernyataan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek, di SMA Santa Ursula, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015). 

Kendati demikian, Basuki menyatakan, ia harus mematuhi seluruh keputusan Mendagri tersebut.

Basuki kemudian menjelaskan proses penetapan APBD 2015 senilai Rp 69,286 triliun tersebut. Awalnya, Reydonnyzar atau yang akrab disapa Donny itu menelepon Basuki. Dia menyampaikan bahwa DKI hanya bisa menggunakan pagu belanja senilai tahun lalu, bukan nilai pagu APBD tahun lalu.

Kemudian, Basuki mengatakan, UU telah menjamin provinsi menggunakan pagu anggaran tahun lalu jika menggunakan Pergub. Oleh karena itu, DKI mengajukan usulan kegiatan belanja dan pembiayaan senilai Rp 72,9 triliun ke Kemendagri. Namun, Kemendagri justru memberi DKI anggaran belanja sebesar Rp 63 triliun.

"Kalau anggarannya hanya segitu, berarti Rp 9,9 triliunnya nganggur sudah jadi silpa duluan. Kemudian kami protes ke Kemendagri, eh dia tambah lagi anggarannya jadi Rp 69 triliun. Nah, saya masih protes, kok cuma dapat Rp 69 triliun, seharusnya Rp 72,9 triliun kalau mengacu undang-undang," keluh Basuki. 

"Tapi Mendagri sudah enggak mau terima protes. Maksud saya begini, saya tahu, Mendagri ini dapat masukan dari Pak Dirjen. Istilahnya kan DKI tinggal 8-9 bulan lagi (melaksanakan kegiatan), bagaimana bisa menghabiskan uang (Rp 72,9 triliun)," lanjut Basuki. 

Menurut Donny sebelumnya, penggunaan anggaran antara pergub dan perda memang harus beda. Nah, lanjut Basuki, perbedaannya terdapat di penggunaan pendapatan DKI. Jika menggunakan pergub tahun ini, DKI tidak bisa menggunakan kelebihan pendapatan yang didapatkan dari pajak.

Sementara hal lainnya tidak ada yang membedakan sehingga Basuki menyayangkan adanya silpa senilai Rp 3 triliun yang terbuang percuma.

"Padahal (Rp 3 triliun) bisa dialihkan untuk PMP (penyertaan modal pemerintah) BUMD. Tapi sekali lagi, kami terima kasih ke Kemendagri. Menteri maunya itu ya ikut ajalah, saya kan bukan presiden," kata Basuki. 

Sebelumnya Kemendagri menyetujui total nilai APBD DKI 2015 sebesar Rp 69,28 triliun. Angka tersebut didapatkan dari pagu belanja daerah APBD Perubahan DKI 2014 sebesar Rp 63,65 triliun dan pengeluaran pembiayaan untuk PMP dua BUMD DKI (PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta) sebesar Rp 5,63 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia FLying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia FLying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com